ABC

Korban Gempa-Tsunami Palu Mulai Dikuburkan Massal

Penguburan massal untuk ratusan korban gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Sulawesi Tengah, dimulai di saat sanak keluarga dari korban hilang membawa kantong mayat untuk jenazah orang-orang yang mereka cintai.

Poin Utama Penguburan

Poin kunci:

• Pemakaman massal dimulai untuk alasan “kesehatan dan agama”
• Kuburan yang digali di Palu berukuran 10×100 meter dan bisa diperbesar untuk menampung lebih banyak mayat
• Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika pihak berwenang mendapatkan akses ke daerah-daerah terpencil

Jumlah korban tewas saat ini sebesar 844, sebagian besar berasal dari kota Palu, dan diperkirakan akan meningkat menjadi ribuan ketika wilayah yang terputus oleh kerusakan jalan bisa diakses.

Dalam upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di wilayah yang terdampak tsunami, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengesahkan pemakaman massal untuk segera diproses.

Semua korban, yang berasal dari rumah sakit setempat, telah difoto untuk membantu keluarga menemukan tempat keluarga mereka dikuburkan.

Komandan Angkatan Darat setempat, Tiopan Aritonang, mengatakan 545 mayat akan dibawa dari satu rumah sakit saja, tetapi hanya beberapa yang akan dimakamkan pada hari Senin.

Kuburan yang digali di Palu akan berukuran 10×100 meter dan bisa diperbesar jika diperlukan, kata Willem Rampangilei, kepala BNPB.

“Ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk alasan kesehatan dan agama,” katanya.

Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir mengatakan, daerah yang berdekatan dengan pemakaman umum di sebuah bukit bisa menampung sebanyak 1.000 mayat.

Indonesia adalah negara mayoritas Muslim, dan menurut ajaran Islam, jenazah harus dikuburkan segera setelah meninggal, biasanya dalam satu hari.

Sementara itu, hampir 50.000 orang tetap terlantar dan berbagai pihak mengalami kesulitan di tengah upaya pemulihan.

BNBP mengatakan, pihaknya memiliki “data, informasi dan akses terbatas” ke daerah-daerah yang terkena bencana.

Ia menambahkan, 144 warga asing berada di Palu dan Donggala selama gempa bumi dan tsunami berlangsung.

Bandara Palu akan segera dibuka untuk penerbangan terbatas untuk membantu upaya pemulihan.

Terjebak di reruntuhan

Ada juga kebutuhan yang mendesak untuk alat-alat berat untuk menjangkau orang-orang yang selamat yang mungkin terkubur di dalam bangunan yang runtuh, termasuk sebuah hotel berlantai delapan di Palu di mana suara-suara terdengar di reruntuhan.

Seorang perempuan berusia 25 tahun ditemukan hidup pada Minggu (30/9/2018) malam di reruntuhan Hotel Roa-Roa, menurut Badan SAR Nasional (BASARNAS), yang merilis foto-foto dirinya yang terbaring di atas tandu yang ditutupi selimut.

Namun tangisan dari bagian bawah Hotel Roa-Roa, yang tampaknya telah terguling dengan dinding pecah, terdiam pada Minggu (30/9/2018) sore. Para pejabat memperkirakan sekitar 50 orang bisa berada di dalam reruntuhan.

“Kami mencoba yang terbaik. Waktu sangat penting di sini untuk menyelamatkan orang-orang,” kata Kepala BASARNAS, Marsekal Madya Muhammad Syaugi.

“Alat berat sedang dalam perjalanan.”

Banyak bangunan, termasuk masjid, di Palu hancur akibat tsunami.
Banyak bangunan, termasuk masjid, di Palu hancur akibat tsunami.

AP/Antara Foto Agency

Sejumlah korban lainnya masih dalam pencarian dan beberapa sedang dievakuasi dari bangunan di lokasi yang berbeda.

Salah satu TV nasional menunjukkan sekitar selusin penyelamat dalam baju terusan oranye memanjat puing-puing dengan tandu, membawa tubuh korban dari hotel bisnis sederhana.

Para penyelamat telah bekerja keras menyelamatkan korban yang terjebak di genangan dan reruntuhan.
Para penyelamat telah bekerja keras menyelamatkan korban yang terjebak di genangan dan reruntuhan.

AP: Arimacs Wilander

Penyelamat lain bekerja untuk mencoba membebaskan seorang gadis berusia 15 tahun yang terperangkap di bawah beton di rumahnya di Palu setelah ambruk menimpa keluarganya selama gempa.

Tak dapat memindahkan kakinya di bawah reruntuhan, Nurul Istikharah terjebak di samping ibu dan keponakannya yang sudah meninggal.

Tim penyelamat juga mencoba mengendalikan air dari pipa yang bocor, takut ia akan tenggelam.

Nurul sempat tak sadarkan diri selama upaya penyelamatan, tetapi para penyelamat terus berbicara dengannya untuk mencoba membuatnya tetap terjaga. Yang lain menawarkan makanan dan air.

Sementara itu di Donggala, sekitar 70 kilometer sebelah utara Palu, Andi dan Flarahaine Rainaldi berhasil menemukan mayat putra tunggal mereka, Rafi.

Ia bermain dengan dua keponakan pasangan itu di rumah mereka dekat episentrum gempa, ketika tanah mulai bergetar.

“Saya sangat hancur. Dia anak saya satu-satunya, anak saya satu-satunya. Dan dia hanya bocah cilik. Saya sangat merindukannya. Sangat sulit kehilangannya,” kata Andi.

“Kami akan segera mengubur mereka semua.”

Warga mensurvei kerusakan di luar pusat perbelanjaan di Palu.
Warga mensurvei kerusakan di luar pusat perbelanjaan di Palu.

AP: Tatan Syuflana

Terima bantuan luar negeri

Indonesian President Joko Widodo authorised for the country to accept international help for the disaster, Thomas Lembong, chair of Indonesia’s Investment Coordinating Board, tweeted on Monday morning.

Pada hari Senin (1/10/2018) pagi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Tomas Lembong, menulis di Twitter mengenai dibukanya bantuan luar negeri

“Tadi malam, Presiden @jokowi memberi kami wewenang untuk menerima bantuan dan pertolongan internasional untuk tanggap bencana yang mendesak. Saya membantu mengkoordinasikan bantuan dari sektor swasta dari seluruh dunia. Silakan hubungi saya di akun media sosial atau email saya: tom@bkpm.go.id,” tulis Tom Lembong.

Belum jelas apa jenis bantuan yang diizinkan, tetapi daerah yang terkena membutuhkan pasokan medis, bahan bakar, air tawar dan para ahli.

Tsunami Palu-Donggala adalah bencana alam terbaru yang melanda Indonesia, negara kepulauan yang sering diserang oleh gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami karena lokasinya di “Ring of Fire”, cincin api dan garis patahan di Cekungan Pasifik.

Pada bulan Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 SR yang berlokasi di dekat Aceh memicu tsunami yang menewaskan 230.000 orang di puluhan negara.

Baru-baru ini, gempa kuat di pulau Lombok menewaskan 505 orang pada bulan Agustus.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.