ABC

‘Kopi Pelangi’ Brisbane Ramai Dibicarakan di Instagram

Emily Columbis menjadi ternama dengan kreasinya ‘Kopi Pelangi’ yang ia sajikan di kawasan Jindalee, Brisbane. Percikan warna-warni ke dalam secangkir kopi telah melambungkan barista asal kota Brisbane menjadi bintang di jejaring sosial.

Emily Columbis, dari Piggy Back Cafe di Jindalee, Brisbane, telah menjadikan dunia berimajinasi dengan koleksi kopinya yang berwarna-warni.

Perempuan berusia 25 tahun tersebut menemukan seni latte lewat YouTube, dan mencoba membuatnya pada April 2016 lalu.

Sejak saat itu “Rainbow Coffee” buatannya telah memukai lebih dari 15.000 orang di Instagram, dengan foto-fotonya mendapat ratusan ‘Like’ dan video yang sudah dilihat ribuan kali.

Baru-baru ini ia membuat kanal sendiri di YouTube, “The Rainbow Coffee Channel”, di mana dia sudah mengunggah video-video yang menunjukkan bagaimana cara membuatnya.

“Semuanya dimulai dari suatu hari saat kita merasa bosan, dan iseng bermain-main,” katanya.

“Ada seorang pria yang melakukan seni latte dengan pewarna makanan di Las Vegas. Itu adalah video pertama yang saya lihat, saya melihatnya berkali-kali.”

“Kami baru saja buka saat itu, jadi toko masih sepi… Saya membeli beberapa pewarna makanan, mencoba-coba, dan bos saya melihatnya dan berpikir sebagai ide yang bagus.”

“Semua berawal dari sana.”

Efek pelangi dibuat melalui tetesan berwarna biru, merah muda, dan kuning yang ditambahkan ke dalam susu dan diaduk bersama-sama, sehingga menciptakan warna sekunder.

Emily kemudian mencoba membuat desain yang rumit seperti angsa dan bunga, dengan selalu mengkombinasikan warna yang berbeda.

“Anda tidak akan menemukan tetesan warna yang sama, sehingga semuanya selalu terlihat berbeda. Mungkin bentuknya sama, tapi kombinasi warnanya berbeda.”

“Setiap kopi unik dengan caranya sendiri.”

Tak hanya itu, kopi berwarna ini juga menggalang dana untuk amal, dengan $1 dari setiap kopi yang terjual diberikan kepada yayasan ‘The Mind Shift Foundation’.

Yayasan ini membantu untuk membangun kepercayaan diri pada remaja dan anak-anak muda.

RainbowCoffee_ABCNews_15092016.jpg
Setiap kreasi memiliki bentuk sama, tapi dengan kombinasi warna berbeda. (Foto: ABC News/Patrick Williams)

#rainbowcoffee Jadi Perhatian Dunia

‘Kopi pelangi’ menjadi salah satu minuman yang paling dipesan di Piggy Back Cafe.

Pekan ini saja Emily telah menyajikan lebih dari 83 cangkir, dengan total rata-rata melebihi 300 cangkir dalam sepekan.

“Banyak orang mengatakan ‘kami hanya datang ke sini untuk mencoba Rainbow Coffee’,” kata Emily.

“Anda menaruhnya di meja, mereka mengeluarkan telepon genggam dan memotretnya.”

“Ini tidak bahkan pada menu. Kami belum mencetak menu baru sejak kami buka.”

“Orang-orang hanya datang dengan menunjukkan instagram, dan bertanya ‘bisa pesan ini?’.

“Kami pernah kedatangan sekelompok orang dari Singapura dan semuanya pesan Rainbow Kopi. Mereka semua mengeluarkan telepon genggam, dan saya merasa ketujuh orang itu mengambil gambar saya pada waktu bersamaan.”

Emily mengatakan tren kopi pelangi ini telah dimulai tahun ini.

“Sebelumnya kami mengecek tag #rainbowcoffee di Instagram, dan tidak banyak saat itu… sekarang ada satu di Melbourne, Filipina, dan beberapa di Amerika … demam ini sudah dimulai”

“Saya merasa kami yang pertama kali menjualnya dan yang lain mengikutinya.”

 

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 15/09/2016 pukul 12:00 AEST, dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.