ABC

Konferensi Pelajar Internasional Indonesia di Adelaide Soroti Pemanfaatan Diplomasi Digital

Media sosial diakui ikut berperan dalam membantu meningkatkan kinerja kerja pemerintah khususnya di sisi diplomasi publik. Oleh karena itu ke depan Indonesia akan meningkatkan diplomasi digital dalam menyampaikan berbagai kebijakan. Mulai dari hubungan diplomatik dengan Australia, perubahan iklim, pembangunan dan juga meningkatkan e-commerce.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema ketika meresmikan Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) 2016 di Universitas Flinders, Adelaide, pada hari Jumat, 22 April 2016.
 
Konferensi dua tahunan tersebut merupakan kegiatan akademik yang melibatkan pelajar, cendikiawan, akademisi dari Indonesia dan Australia serta negara lainnya.
 
Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut mengusung tema "Digital Society Towards the New Millenium: Maximizing Opportunities" dan diharapkan dapat menjadi wadah bertukar ide dan riset terkait pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi berbasis internet dalam upaya memperbaiki pembangunan masyarakat khususnya Indonesia.
 
Dalam sambutan pembukaannya Duta Besar Nadjib menyampaikan masyarakat digital telah menjadi realitas di abad ke-21. Kehidupan masyarakat Indonesia saat ini juga sangat dipengaruhi oleh teknologi komunikasi dan informasi.
 
Indonesia sebagai bagian dari masyarakat digital telah ikut bertransformasi mulai dari tingkat kehidupan pribadi namun juga di tingkat publik.
 
Dibalik suksesnya masyarakat digital terletak pada sumber daya manusia. Dimasa lalu Indonesia terkenal atas sumber daya alamnya, di masa kini pada industrinya, dan kelak di masa depan akan terkenal dengan komunitas yang terbentuk berkat teknologi digital.
 
Duta Besar Nadjib juga menyebutkan bahwa Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull memandang pentingnya keamanan digital bagi Australia. Sehubungan dengan hal tersebut Indonesia akan selalu siap bekerja sama dengan Australia terkait kerjasama digital.
 
Pada KIPI 2016, Duta Besar Nadjib turut menjadi pembicara di sesi Flinders Jembatan Plenary. Duta Besar Nadjib membicarakan pentingnya media sosial di Indonesia khususnya pengaruhnya pada diplomasi digital Indonesia.
 
Media sosial telah meningkatkan kesempatan berdialog langsung antara diplomat Indonesia dengan masyarakat.
 
Pemerintah Indonesia merasakan keuntungan media sosial untuk meningkatkan kinerja kerja pemerintah khususnya di sisi diplomasi publik. Sebagai contoh, media Twitter telah menjadi alat dukung yang ampuh untuk meningkatkan kepemahaman dunia terhadap Indonesia.
 
Indonesia mengadaptasi diplomasi digital untuk menyampaikan ke publik mengenai kebijakan pemerintah seperti hubungan dengan Australia, perubahan iklim, pembangunan dan lain-lain. 
 
Diplomasi digital juga meningkatkan interaksi ekonomi khususnya memberikan nilai tambah di sektor swasta yang bergerak dibidang e-commerce.
 
KIPI 2016 terselenggara atas kerjasama Perhimpunan  Pelajar Indonesia Australia, Kedutaan Besar RI di Canberra, Konsulat Jenderal RI di Sydney, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta Universitas Flinders.