ABC

Komunitas RI Kenalkan Angklung di Townsville Australia

Komunitas Indonesia memperkenalkan alat musik angklung dalam Townsville Cultural Festival di Kota Townsville, Queensland Utara, Australia. Kegiatan yang berlangsung pada pertengahan Agustus 2017 tersebut digelar di kampus James Cook University.

Disebutkan dalam situs resminya, festival ini menghadirkan lebih dari 100 penampil yang terdiri atas berbagai komunitas seperti komunitas musik, tari, sirkus dan teater.

Pada fastival tahun ini, komunitas warga RI yang terdiri atas Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia James Cook University (PPIA JCU) dan warga Indonesia yang menetap di Townsville, berkolaborasi dengan Townsville Multicultural Supports Group (TMSG) – Strum and Giggle Group. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Congo, Malaysia, Filipina, Welsh, Burma, Australia, Korea Selatan dan juga Indonesia.

Dari kolaborasi inilah dibentuk ebuah grup bernama Harmony in Diversity yang sudah diinisiasi sejak tahun lalu. Pada tahun ini, sebanyak lebih dari 20 orang ikut tampil dalam festival yang rutin digelar sejak tahun 1995.

Penampilan grup ini diawali dengan menyanyikan Pearly Shells diiringi tarian dan alunan gitar, ukulele dan bass yang merdu. Selanjutnya menampilkan lagu-lagu daerah “Rek Ayo Rek” dari Jawa Timur serta “Ayo Mama” dan “Goro Gorone” dari Maluku, diiringi suara angklung yang membuat penonton berdecak kagum. Penampilan ditutup lagu “Song of Peace” dengan membawa semangat damai dalam keberagaman.

foto tsv clt fest (2).jpg
Warga dari berbagai negara berkolaborasi dalam penampilan mereka di Townsville Cultural Festival 2017.

(Foto: Natasha Mulhall)

Kordinator grup Johanna Kodoatie mengungkapkan bahwa tujuannya menampilkan lagu dan kebudayaan Indonesia agar semakin dikenal luas di Australia.

Mengenai nama grupnya, Johanna menjelaskan, “Agar kita selalu ingat bhineka tunggal ika meskipun jauh dari tanah air. Walau berbeda-beda tapi kita harus bersatu dan hidup rukun harmonis. Meskipun musik, lagu dan budayanya berbeda tapi dapat diciptakan harmoni.”

Sementara itu Presiden PPIA JCU Firman menjelaskan partisipasi dalam acara ini merupakan upaya membangun komunikasi agar PPIA JCU dan komunitas RI turut aktif dalam kegiatan di Townsville dan Australia pada umumnya.

“Selain mengenalkan kebudayaan kita, ajang ini juga penting bagi mahasiswa agar turut serta menjaga kebudayaan kita. Jika bukan kita yang menjaga maka siapa lagi? Semoga kita selalu bisa menjaga kebersamaan dalam keberagamaan di sekeliling kita,” kata Firman.

*Akbar Reza, Master of Science – Marine Biology and Ecology, James Cook University, Australia.