ABC

Komunitas Lokal Australia Galang Gerakan ‘Stop Kekerasan Rumah Tangga’

Polisi Australia menerima lebih dari 1000 telepon per hari yang berhubungan dengan pengaduan kekerasan dalam rumah tangga, dari seluruh wilayah negeri kangguru.

Kekerasan domestik yang terjadi dalam rumah tangga mempengaruhi tiap kota dan kabupaten di Australia. (Foto: ‘Debating Europe’)
Jumlah panggilan itu mengambil porsi 40% dari total jam kerja polisi di sana.

Dan sepertiganya berasal dari pedesaan dan daerah-daerah di luar kota besar Australia.

Di Maryborough, yang terletak di tengah negara bagian Victoria, Klub Rotary lokal memelopori gerakan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.

Gary Higgins, Presiden Klub Rotary di negara bagain itu, adalah orang di balik gerakan massal tersebut.

Ia menarik perhatian nasional dan dunia dengan rencana Klub Rotary-nya untuk menggaet polisi, sekolah, pusat perawatan anak-anak dan klub olahraga, terlibat dalam diskusi tentang kekerasan rumah tangga dan mencari cara untuk menghentikannya.

Ia mengatakan, tiap orang di kota tempat tinggalnya itu pastilah mengenal korban atau sang pemicu kekerasan dalam rumah tangga.

“Komite sepkabola kenal salah satu anak yang dipukul oleh ayahnya namun mereka tak tahu harus berbuat apa. Kami ingin membagikan pengetahuan untuk menangani isu ini kepada masyarakat di komunitas kami,” jelas Garry.

Ia berujar, tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mulai mencari apa yang bisa dilakukan dan bagaimana hal tersebut bisa dilakukan.

Sebagai langkah pertama, klub rotary mencetak kartu yang akan dibagikan ke para siswa SMA.

Di salah satu sisi, kartu itu berisi uraian tentang apa yang membentuk sebuah hubungan yang positif, dan di sisi lainnya, kartu itu bertuliskan sejumlah karakter dari hubungan yang negatif.

Randall Newton-John adalah Manajer Operasional Eksekutif dari perusahaan ‘On the Line’ yang menyediakan jasa konseling gratis via telepon yang diberi nama ‘Mensline’.

Randall mengungkapkan, Maryborough mengambil langkah berani di dalam mengatasi kekerasan rumah tangga, dan para penasehat/konselor via telepon ini melihat banyaknya stres di tengah komunitas tersebut.

“Kami tentu saja telah melihat peningkatan dalam proporsi telepon yang kami dapatkan dari wilayah desa dan daerah-daerah. Saya pikir salah satu penyebabnya adalah isolasi atau ketertutupan. Masyarakat percaya bahwa kekerasan adalah cara untuk menyelesaikan masalah, tapi tidak demikian,” jelasnya.

Ia menuturkan, para pria di pedesaan, daerah dan wilayah terpencil perlu akses yang lebih luas ke layanan yang membantu mereka untuk menyelesaikan masalah mereka dan menghentikan perilaku kekerasan.

Sebagai bagian dari gerakan untuk mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, Klub Rotary di Maryborough telah memulai kampanye media sosial di Twitter dengan menggunakan ‘tanda pagar’ “#saynotoviolence.”

Gary menjelaskan, sejak kampanye itu dimulai, klub-nya telah menerima permintaan tolong dari India, Inggris, dan Australia.

“Sangat menyemangati ketika tahu bahwa kami berada di jalur yang benar,” imbuhnya.