ABC

Warga Aborigin Bergairah Kelola Perkebunan Pisang

Sebuah perkebunan pisang di komunitas Aborigin Hope Vale di Cape York, Australia uUara, akan meningkatkan produksinya ke tingkat maksimal, 10 tahun setelah ide membuka perkebunan itu pertama dikemukakan.

Bisnis bernilai 6,3 juta dolar itu dibentuk untuk mempekerjakan warga lokal dan keuntungannya untuk komunitas disana, di barat laut Cooktown, (sekitar 3000 km dari Darwin) yang memiliki tanah pertanian yang subur.

Perkebunan itu memroses hasil panen komersial pertama sekitar 28-ribu karton di sebuah gudang kecil tahun lalu.

General Manager dari Hope Vale Foundation, Kenny Reid, yang mengelola perkebunan itu, mengatakan, dengan dibukanya sebuah sarana pengepakan dan pemrosesan bernilai 1,8 juta dolar, perkebunan itu akan mampu melipat-tigakan produksinya.

Produksi mereka akan mencapai sekitar 100-ribu karton pisang jenis Cavendish untuk dikirim ke pasar-pasar di kota besar seperti Sydney dan Canberra tahun ini.

"Kemudian tahun berikutnya 160-ribu karton dan menjelang 2017, 200-ribu karton," katanya.

Perkebunan itu juga akan diperluas dari 30 hingga 70 hektar tahun ini, dan akan mempekerjakan 10 orang lagi sehingga jumlah pekerja seluruhnya menjadi 40.

Juga ada rencana untuk menanam buah-buah lainnya, seperti alpukat, mangga dan markisa.

Hope Vale workers are excited to see the expansion of their banana joint venture.

Menteri Urusan Bumiputra Aborigin negara bagian Queensland, Glen Elmes, mengatakan, perkebunan itu merupakan contoh apa yang dapat dicapai oleh komunitas Aborigin dan Penduduk Selat Torres.

Perkebunan pisang itu mendapat dukungan finansial dari Pemerintah Negara Bagian dan Pemerintah Federal, Dewan Pemerintah Lokal Aborigin Hope Vale, Indigenous Land Corporation (ILC), Indigenous Business Australia (IBA) dan Dole Australia yang menyediakan benih dan dukungan bisnis.

Ketua ILC dan IBA, Dawn Casey, mengatakan, proyek itu merupakan kemitraan yang sukses.