Komite Olimpiade Internasional Pangkas Biaya Tuan Rumah Olimpiade
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengadopsi 40 perubahan yang dirancang untuk menghentikan pembengkakan biaya Olimpiade.
Mulai sekarang, olimpiade bisa diselenggarakan di beberapa kota dan bahkan di berbagai negara.
Langkah ini telah dirancang untuk meringankan beban kota tuan rumah yang membayar semakin mahal demi menghelat pesta olahraga dunia ini, sebuah tren yang memuncak di kota Sochi, Rusia, yang mengeluarkan 51 milyar dolar untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin lalu.
IOC, pada pertemuan di Monaco, juga menghapus batasan jumlah olahraga musim panas, tetapi membatasi jumlah atlet dan pertandingan.
Mantan atlet triatlon Australia dan juara dunia Gaylene Clews, yang kini berprofesi sebagai psikolog olahraga, mengatakan, langkah tersebut masuk akal.
Gaylene, yang telah bekerja dengan beberapa tim Olimpiade Australia termasuk tim polo air wanita peraih medali emas tahun 2000, menuturkan, jumlah uang yang dihabiskan untuk Olimpiade Musim Dingin lalu di Sochi memang mencengangkan.
"Ketika Anda benar-benar melihat situasi ekonomi dunia dan krisis yang terjadi di sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir, biaya itu tampaknya cukup gila," sebutnya.
"Jadi masuk akal jika Komite Olimpiade Internasional membahas dna menelaah masalah ini lalu berpikir bahwa mereka harus tetap berkembang," tambahnya.
Di antara 40 perubahan yang dirumuskan oleh IOC, yang paling penting adalah proposal untuk mengurangi biaya penawaran.
Presiden IOC, Thomas Bach, mengawasi pemungutan suara, yang dikomandani oleh Wakil Presiden IOC Australia, John Coates.
Perubahan ini juga berarti kota tuan rumah akan diminta untuk menggunakan infrastruktur yang ada, daripada membangun fasilitas baru.
Perwakilan IOC dari Belanda, Camiel Eurlings, mengatakan, menciptakan fleksibilitas untuk menurunkan biaya tuan rumah sangat penting bagi negara-negara yang lebih kecil.
"Kami telah melihat pertandingan hebat selama beberapa dekade terakhir, tetapi seringnya, pertandingan itu adalah milik negara-negara yang sangat besar, yang beruntung bisa menghabiskan banyak uang untuk pertandingan itu," kata Camiel.
Ia lantas mengungkapkan, "Tapi IOC adalah organisasi dunia sehingga sangat penting jika negara-negara yang lebih kecil masih bisa mengikuti pertandingan.”
"Dan saya berpikir bahwa dengan menawarkan fleksibilitas untuk lebih banyak menggunakan infrastruktur yang ada, lebih banyak menggunakan infrastruktur sementara dan juga menggelar pertandingan di banyak kota, di lebih banyak kota di negara itu, benar-benar akan membantu mengurangi biaya," tambahnya.
Beberapa perubahan lain ternyata lebih kontroversial.
IOC memutuskan untuk menghapus batasan pada jumlah olahraga musim panas, yang saat ini berjumlah 28.
Namum mereka membatasi jumlah pertandingan menjadi 310 dan jumlah atlet sebanyak 10.500 orang.
Anggota Komite Olimpiade asal Kanada, Dick Pound, telah menyarankan agar cabang olahraga lompat ganda, gerak jalan dan selam bisa dipertandingkan semuanya.