Komedian di Era Digital Lebih Sulit Mencari Nafkah, Ini Alasannya
Seorang komedian di Australia mengatakan kamera ponsel dan situs video di Internet, seperti YouTube membuat lebih sulit bagi beberapa pelawak untuk mencari nafkah. Apa penyebabnya?
Akmal Saleh mengatakan di jaman yang semakin banyak orang-orang mengunduh video-video di internet, telah membuat beberapa komedian kesulitan untuk mendapat materi-materi lawak yang baru.
"Yang terburuk adalah YouTube sekarang," kata Akmal Saleh, komedian yang tampil di Adelaide Fringe Festival.
"Setiap orang memiliki kamera di tangan mereka, sehingga setiap pertunjukkan akan berakhir di YouTube," katanya kepada ABC di Adelaide.
Tetapi, veteran komedian yang sudah absen lebih dari dua dekade ini mengatakan stand-up comedy sekarang jauh lebih diterima, jika dibandingkan di tahun 90-an.
Menurutnya, pertunjukkan stand-up comedy pada era tersebut biasanya ditampilkan di pub atau di bar, dan tak lebih menjadi bahan ejeken, termasuk mereka yang dari mereka yang sedang mabuk.
"Anda komedian pada generasi saat itu lebih agresif, karena menyangkut masalah kelangsungan hidup," ujar Akmal.
Tapi tetap ada hal positif dari keberadaan YouTube. Menurutnya, video streaming di internet telah membantu keberadaan komedian. Misalnya saja komedi dan lelucon menjadi semakin mendunia dari sebelumnya.
"Berkat YouTube, komedi juga menjadi bentuk seni yang sah," katanya.
"Orang pertama yang saya tahu di Australia yang melakukan stand-up comedy dari pub dan ke teater adalah Jimeoin – saya menghabiskan 10 tahun karir saya mendukungnya," kenangnya.
Akmal Saleh akan tampil di Adelaide Fringe Festival yang akan digelar selama empat minggu sampai pertengahan Maret. Ada sekitar 900 acara yang akan digelar di sejumlah tempat-tempat menarik di Adelaide.