ABC

Koleksi 200 Bir Tua, Pub di Darwin Ini Kini Dijual

Pintu besi tua di pub terkenal Grove Hill, sekitar dua jam di selatan Kota Darwin, Australia, akan ditutup akhir Oktober 2016 ketika pemiliknya Stan Heausler (82 tahun) menyajikan minuman untuk terakhir kalinya.

Stan tampaknya akan menjadi pria pertama dan terakhir yang jadi pelayan pub di hotel terpencil itu. Dia membeli tempat ini 17 tahun silam.

“Saya selalu ingin memiliki pub,” ujarnya.

Hotel yang dibangun tahun 1934 ini mendapatkan izinnya setelah melalui berbagai lobi dari penduduk sekitar yang, di era jayanya perdagangan emas, berjumlah sekitar 3 ribu jiwa.

Hotel ini dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dari penambangan emas, dan tampak menyerupai gudang besar.

“Saya bilang ke para pelanggan, kalau saya tidur jangan ragu-ragu bunyikan terompet di depan. Saya akan bangun dan melayani mereka. Hanya ada beberapa panggilan,” katanya.

The Grove Hill pub is a shed and out the front sits a fake gold nugget, the size of a small car.
Jika hotel ini tak terjual, pemiliknya Stan Heausler akan mengubahnya jadi rumah tinggal.

ABC Rural: Lisa Herbert

Sebelumnya, upaya menjual pub ini di tahun 2012 tidak berhasil. Stan mengaku jika kali ini pun pubnya itu tidak laku, dia akan mengubahnya jadi rumah tinggal yang akan dia tempati.

“Mungkin saya akan tanam sayuran,” katanya. “Saya punya lahan di Conargo di New South Wales di pinggir sungai. Saya akan ikuti cuaca, enam bulan di sini, enam bulan di sana.”

Hotel ini juga menampung berbagai memorabilia dari era jayanya wilayah itu. Baik berupa besi, peralatan, perangkap kelinci dan anjing liar, sepeda anak-anak, mesin ketik, bingkai tempat tidur serta furnitur.

“Yang tergantung di sana itu potongan sekop,” ujarnya.

82yo Grove Hill hotel publican Stan Heausler sits at the bar with a drink in front of him
Pemilik pub hotel Grove Hill Stan Heausler (82 tahun).

ABC Rural: Lisa Herbert

“Orang-orang China, waktu itu mereka kerja membangun rel kereta. Mereka tidak mendapatkan kenaikan gaji padahal orang Aussie dapat. Makanya mereka memotong sekopnya,” ujar Stan.

Rak di balik bar pub itu mengoleksi sekitar 200 kaleng dan botol-botol bir yang sudah tua usianya. “Semuanya masih penuh,” tuturnya tersenyum.

Diterbitkan Pukul 16:00 AEST 21 Oktober 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.