ABC

Kolam Renang Standar Biasanya Mengandung 75 Liter Urin

Pernah buang air kecil saat berada di dalam kolam renang? Anda tidaklah sendiri.

Kini, para ilmuwan berhasil mengetahui bagaimana mengukur seberapa banyak kandungan urin di dalam air.

Ilmuwan Kanada Professor Xing-Fang Li mengembangkan cara menentukan volume air seni dengan menggunakan bahan yang banyak dipergunakan yaitu pemanis sintetis. Bahan ini akan tetap utuh ketika dikeluarkan dari air sebagai penanda urin.

Kepada Radio ABC Melbourne, Prof. Xing-Fang Li dari University of Alberta menjelaskan risetnya menemukan ukuran kolam renang standar dengan 830 ribu liter air bisa mengandung sampai 75 liter urin.

Jumlah itu, menurut penelitian ini, sama dengan 570 kali lebih banyak dibandingkan yang terkandung dalam air minum keran.

Meskipun Prof. Li mengakui jumlah urin dalam kolam renang tidaklah idel, namun “urin itu sendiri steril”.

“Namun, ada banyak kandungan dalam urin. Misalnya ada kandungan urea dan nitrogen yang bisa bereaksi dengan disinfektan klorin yang bisa merupakan produk sampingan yang ingin kita hindari,” jelasnya.

Dia menambahkan risikonya tidak cukup besar untuk membuat seseorang berhenti berenang di kolam renang.

“Di Australia, Kanada, AS dan negara Eropa, kolam renang dikontrol dengan baik dan secara otomatis dilakukan penambahan klorin ke kolam guna memastikan pembersihan patogen-patogen,” katanya.

Penemuan penanda urin yang akurat ini berarti kandungan urin bisa diukur secara tepat di dalam kolam.

Namun Prof. Li mengatakan masalahnya cukup jelas.

“Permasalahan ini sangat sederhana solusinya. Jangan buang air kecil di dalam kolam renang,” ujarnya.

Diterbitkan Pukul 14:20 AEST 3 Maret 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.