ABC

Kolaborasi Seni Australia ‘The Faces of Mercy’ Tampil di Vatikan

The Faces of Mercy, sebuah karya seni Australia yang berani menggabungkan lukisan, musik dan puisi, dipertunjukan untuk pertama kalinya di Vatikan -kampung halaman dari sosok yang menginspirasi karya seni ini -pada Kamis (17/11).

Pada Misa pertama setelah terpilih menjadi Paus, Paus Francis mengatakan dalam khutbahnya: “Pesan Yesus adalah cinta kasih. Bagi saya, dan saya mengatakan ini dengan penuh kerendahan hati, itu adalah pesan terkuat Tuhan.”
Dan pada bulan Desember tahun lalu, Paus Francis resmi menobatkan tahun 2016 sebagai Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah [masa pengampunan dosa dan pengampunan universal].
Duta Besar Australia untuk Tahta Suci pada saat itu, John McCarthy, memutuskan masa itu adalah kesempatan untuk membuat kontribusi bersejarah.
“Saya terkesima oleh fakta bahwa masa pengampunan dosa dan pengampunan universal ini merupakan kesempatan spesial dalam sejarah gereja dan Tahta Suci dimana karya –karya seni besar dibuat dan berhasil diselesaikan,” katanya. “Mengapa gabungan antara musik, seni dan puisi tak demikian?.

Orkestra The Faces of Mercy
Sebelum ditampilkan ke Roma, The Faces of Mercy tampil di Katedral St Mary di Sydney dibawah konduktor Michael Campbell, produser, sutradara dan koreografer berbakat.

Supplied: The Faces of Mercy

Perekrutan seniman

McCarthy langsung teringat kepada seniman Nike Arrighi Borghese, yang tumbuh besar di Australia dan menikah dengan bangsawan Borghese.
Lukisan triptik (tiga potong) karyanya menggambarkan cahaya terang Allah yang bersinar di atas St Petrus, dengan Paus mengulurkan tangannya. Di bagian depan lukisannya terdapat manusia perahu yang mencoba untuk bertahan hidup di laut yang diombang ambingkan badai.
Sementara lukisan karya Nike Arrighi Borghese lainnya yang berjudul Principessa Borghese terinspirasi oleh krisis pengungsi di Suriah yang tengah berlangsung. “Ini merupakan pergerakan kemanusiaan terbesar di seluruh dunia,” katanya kepada program ABC ‘The Spirit of Things’. “Peristiwa ini sangat mengejutkan.”
“Saya menyebut karya saya yang satu ini sebagai perjuangan dan kegembiraan saya. Kegembiraan di kala saya melukis gereja yang saya cintai dan kagumi, Gereja St Petrus. Kegembiraan dalam [bentuk] cahaya dari Allah yang turun dari Matahari. Kegembiraan dalam pemberian Paus … tapi air mata saya bercucuran untuk orang-orang yang menderita itu. “
McCarthy juga menugaskan penyair Australia Kevin Brophy – pasangan ini pernah bertemu saat Kevin Brophy sedang menjalani penugasan di Roma- yang puisinya terinspirasi oleh St Francis, yang kemudian namanya digunakan oleh Paus Francis.
“Ketika saya berada di Roma saya membaca kisah hidup St Francis,” ujar Brophy. “Baginya hidup tanpa perasaan, hidup tanpa kesenangan, hidup tanpa kerja bukan kehidupan yang sesungguhnya –seluruh gagasan, dan seluruh komunikasi berasal dari hati.”
George Palmer, salah satu komposer ternama Australia dan mantan hakim di Pengadilan Tinggi New South Wales, juga merupakan kenalan dari McCarthy –faktanya, ia bertugas sebagai hakim sebelum McCarthy.
Palmer -yang baru-baru ini menyelesaikan opera terinspirasi dari novel Tim Winton, ‘Cloudstreet’ -sudah lebih dahulu memiliki rekam jejak menciptakan musik rohani untuk gereja, termasuk misa Natal dan misa untuk Hari Pemuda Dunia 2008.
“Saya sedang mencari kunci bagi inspirasi saya dalam musik ini,” katanya. “Saya membaca sangat hati-hati apa yang dikatakan Paus Francis, dan saya terkesima pada kalimat yang berisi: ‘Cinta kasih adalah proses, artinya, penghiburan, pengampunan Allah dan bangkitnya harapan'”
Meskipun dasar-dasar agamanya sudah amat jelas, The Faces of Mercy menjangkau umat di luar Katolik. Palmer bersikeras karya seni ini mengungkapkan kebutuhan universal manusia terhadap pengampunan dan harapan dalam menghadapi penderitaan.
“Saya tidak berpikir itu khusus bagi umat Katolik. Saya bahkan tidak menganggapnya khusus umat Kristen. Ini merupakan keprihatinan spiritual yang umum bagi kita semua. Hal-hal yang kami bicarakan dalam karya ini adalah bentuk keprihatinan mendalam bagi semua orang.”
Diterjemahkan pada pukul 17:00 WIB, 17/11/2016, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.