ABC

KOI Benarkan Indonesia Mundur dari Tuan Rumah Piala Dunia Olahraga Pantai karena Pendanaan

Indonesia menyatakan mundur sebagai tuan rumah kejuaraan dunia olahraga pantai secara mendadak pada hari Selasa (04/07), tiga bulan setelah membatalkan posisi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-20.

Kedua kejuaraan dunia ini telah dijadwalkan akan berlangsung di Bali. Namun pembatalan kali ini tidak menyebutkan alasan keikutsertaan Israel seperti pembatalan turnamen sebelumnya.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyatakan alasan pembatalan adalah karena adanya ketidakjelasan dalam soal pencairan dana padahal waktu pelaksanaan semakin dekat.

"Waktunya sudah terlalu mepet. Kami 'kan hanya pelaksana," ujar Raja Sapta kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia, Rabu (05/07).

Pihak KOI, katanya, belum juga mendapatkan kepastian soal pendanaan event kejuaraan dunia ini sebulan dari jadwal.

"

"Waktu tersisa 30 hari menuju event tapi dari Kemenpora kita belum tahu kapan jadinya. Nanti malah akan mengurangi standar kita. Jadi kita tidak dapat laksanakan," tambahnya.

"

Menurut kelompok badan Olimpiade nasional (ANOC), World Beach Games sedianya akan digelar di Bali mulai 5-15 Agustus tapi dibatalkan setelah Pemerintah Indonesia menarik anggarannya.

ANOC menyatakan tak punya pilihan selain membatalkan kejuaraan 14 cabang olahraga ini, termasuk sepak bola pantai, tenis dan bola voli, ditambah selancar dan renang perairan terbuka, karena tidak dapat menemukan tuan rumah pengganti dengan waktu yang sangat singkat.

Sekitar 1.500 atlet dari 100 negara, termasuk Israel, diperkirakan akan bertanding di Bali dalam 41 nomor medali.

Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, secara terbuka mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

"KOI (Komite Olimpiade Indonesia) menyatakan keputusan ini diambil setelah anggaran tidak kunjung dikeluarkan oleh pemerintah dan sekarang tidak ada waktu untuk menyelenggarakan pertandingan," kata ANOC yang berbasis di Lausanne dalam sebuah pernyataan.

“ANOC dan KOI bertemu untuk rapat koordinasi minggu lalu, dan KOI sama sekali tidak menunjukkan adanya masalah yang akan mengarah pada hasil seperti itu,” kata ANOC.

Meskipun tidak ada alasan politik yang dikutip dalam pernyataan ANOC, tapi masalah terkait dengan keikutsertaan Israel telah muncul setelah penolakan Indonesia memenuhi syarat sebagai tuan rumah FIFA yaitu membiarkan timnas Israel bermain di Pilada Dunia sepak bola U20.

FIFA pertama-tama menunda pengundian turnamen yang dijadwalkan di Bali kemudian mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah dan memindahkan kejuaraan tersebut ke negara lain, yaitu Argentina.

Timnas Israel sendiri berhasil mencapai penampilan terbaiknya di ajang Piala Dunia U20 tersebut bulan lalu. Israel kalah di semifinal dari Uruguay yang akhirnya menjadi juara dan menempati posisi ketiga.

Sikap politik Indonesia dalam menjadi tuan rumah acara mendorong Komite Olimpiade Internasional untuk memperingatkan badan olahraga tentang memilih negara untuk tuan rumah.

IOC mengatakan dua minggu lalu bahwa pihaknya menyarankan ANOC untuk "melihat situasi ini dengan sangat cermat" menjelang World Beach Games.

Menurut ANOC, Bali juga akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan ANOC lebih dari 200 badan nasional Olimpiade. Pertemuan itu ditunda sampai tuan rumah baru dapat ditemukan.

FIFA bulan lalu memberikan hak tuan rumah kepada Indonesia untuk Piala Dunia U-17 putra yang dimulai pada November, yang tidak akan melibatkan timnas Israel.


Simak artikel menarik lainnnya dari ABC Indonesia.