ABC

Klimatologis Peringatkan Dampak Kekeringan El Nino

Menurut pakar cuaca, saat ini Australia, kemungkinan, sudah memasuki tahap awal fenomena alam ‘El Nino’ yang membuat peluang kekeringan dan curah hujan di bawah rata-rata, meningkat.

El Nino diprediksi membawa hawa kemarau yang lebih parah dan curah hujan yang sangat rendah, sehingga meningatkan peluang kekeringan.
Klimatologis, Profesor Roger Stone, memperingatkan warga Australia agar bersiap-siap menghadapi dampak buruk cuaca yang lebih kering karena tanda-tanda kedatangan El Nino semakin jelas.

“Apa yang terjadi dalam beberapa minggu mendatang akan sangat kritis, tak hanya terhadap pola cuaca di Australia tapi juga pola di seluruh dunia,” jelas Profesor Roger.

El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu permukaan laut di atas rata-rata, di sekitar Pasifik tengah dan timur sepanjang garis ekuator, yang dapat membawa kekeringan pada Australia.

“Temperatur laut sudah mencapai 1 atau 2 derajat di atas normal, dan tepat di sepanjang garis pantai Amerika Selatan, kemungkinan suhunya sudah 2 atau 3 derajat di atas normal,” tambah Profesor Roger.

Lebih lanjut ia mengutarakan, temperature sub-permukaan di sepanjang Pasifik tengah dan timur biasanya mencapai 5 derajat lebih hangat.

Dengan mengutip sistem prakiraan cuaca, Profesor Roger lantas menambahkan, pertanda cuaca ini tak sepenuhnya buruk dalam periode jangka pendek.

“Pola datangnya El Nino sedikit mengkhawatirkan, masih ada sedikit hujan di awal-awal, namun setelah itu suhu kering sungguh merajalela. Ke bawah hingga negara bagian Victoria, sebagian besar wilayah Australia selatan, bahkan Tasmania akan mengalami peluang hujan yang masuk akal. Cuaca pada akhir musim dingin, kemudian musim semi dan masuk musim panas, tak akan sebaik periode Juni hingga Agustus ini,” ungkapnya.