Kisah Unik Rocker Australia, Doc Neeson
Salah seorang bintang musik Australia, Doc Neeson, memiliki sejarah hidup yang unik. Ia pernah bertugas sebagai tentara di Papua Nugini dan pernah membuat Peter Cosgrove, yang saat ini menjabat Gubernur Jenderal, gugup saat tampil di Timor Timur.
Tahun 2012 lalu, Neeson didiagnosa menderita tumor otak. Dokter memberitahu bahwa kemungkinan ia hanya bisa hidup selama 18 bulan lagi.
Neeson bercerita bahwa dahulu dia tak punya rencana menjadi bintang rock. Cita-citanya saat muda adalah menjadi guru atau sutradara.
Saat hampir menamatkan pendidikan tinggi untuk menjadi guru, ia direkrut masuk ke angkatan bersenjata. Ia hampir dikirim ke Vietnam sebagai anggota infanteri, namun tidak jadi. Gantinya, Neeson dikirim ke Papua Nugini untuk mengajar Resimen Pulau Pasifik.
Setelah kembali ke Australia, Neeson mendalami bidang film di Flinders University. Di sanalah ia bertemu rekan-rekan yang nantinya akan membentuk band The Angels.
Tahun 1976, band ini merilis lagu "Am I Ever Going to See Your Face Again". Neeson memegang posisi vokalis.
Lagu tersebut adalah salah satu lagu yang paling terkenal di Australia. Ada kebiasaan penonton untuk meneriakkan sumpah serapah saat chorus lagu ini dimainkan.
Tahun 1999, Neeson menampilkan lagu ini dalam konser Tour of Duty untuk pasukan Australia di Timor-Timur. Saat itu Peter Cosgrove menjabat komandan pasukan INTERFET.
Cosgrove mengaku sempat salah tingkah di hadapan Jose Ramos Horta dan Uskup Katolik Belo, karena penonton saat itu mengikuti kebiasaan meneriakkan sumpah serapah.
Pada bulan April 2014, diadakan konser amal untuk Neeson di Sydney. Sekitar 2.000 penggemar menghadiri konser yang diramaikan berbagai musisi Australia seperti Jimmy Barnes dan Peter Garrett.
Bulan Februari lalu, hasil foto MRI di rumahsakit menunjukkan bahwa otak Neeson kembali mengalami tumor.
Neeson baru saja merilis single baru, berjudul "Walking in the Rain".