ABC

Kisah Tikus Tak Suka Keju Populerkan Pengarang Belia ini

Hannah Chandler berhasil meraih mimpinya menerbitkan bukunya sendiri pada usia 12 tahun dan semua itu bisa terjadi karena tikus yang tidak suka keju.

 

Hannah Chandler (12) berhasil menulis buku untuk menjawab tantangan kepala sekolahnya.

Siswa Sekolah Negeri Cardiff South merupakan penulis buku berjudul I Don't Like Cheese. Buku itu ditulisnya setelah menerima tantangan dari kepala sekolahnya untuk menciptakan buku yang bisa dia bacakan untuk anak-anaknya.
 
"Saya sangat menikmati kegiatan menulis buku ini dan kepala sekolah membacakan beberapa materi dari kelas saya," jelas Hannah.
 
Buku karangan Hannah bercerita mengenai seekor tikus bernama Mike yang tidak suka keju, namun temannya seorang anak perempuan mengenalkan Mike dengan makanan internasional.
 
Karakter dalam buku itu ternyata berbeda jauh dengan penulisnya.
 
"Saya sangat suka keju, itu makanan favorit saya," kata Hannah.
 
Dan Hannah memilih karakter utamanya seekor tikus, lantaran menurutnya  tikus kerap dilabelkan sebagai hewan yang menyukai keju.
 
Pada usia 11 tahun, Hannah berhasil menamatkan buku cerita karanganya bertepatan dengan pekan buku di sekolahnya.
 
"Kepala sekolah sangat terkejut dan dia pikir karya saya luar biasa," tuturnya.
 
"Dia pikir orang lain harus melihatnya jadi dia meletakkannya buku cerita saya di perpustakaan sekolah kami. Dan itu sangat tidak biasa"
 
Naskah cerita yang ditulis Hannah itu kemudian dikirimkan  ke beberapa penerbit, tapi tidak berhasil sampai Anouska Jones dari Exisle Publishing melihat referensi untuk kisah Mike tikus yang tidak suka keju itu di sebuah situs tinjauan anak-anak.
 
Anouska sangat senang mendapati I Do not Like Cheese  memenuhi semua tiga syarat utama untuk sebuah kisah yang hebat, karakter besar dan pesan yang besar.
 
Tapi Anouska kata Hannah berhasil menyoroti pesan tentang anak yang rewel dengan makanan dalam ceritanya ketimbang menceramahi para pembacanya.
 
Dan Hannah sangat memenuhi syarat untuk menulis tentang pemakan yang rewel, mengingat dia sendiri  tidak suka kacang polong, kacang-kacangan, kubis Brussel dan pisang.
 
"Saya tidak mengharapkan hal itu akan diterbitkan, tapi fakta bahwa saya punya kesempatan untuk menceritakan sesuatu mengenai kebiasaan saya itu, saya tidak akan melewatkannya karena saya sudah lama ingin menjadi seorang penulis buku," tutur anak.
 
"Saya suka buku lebih dari apa pun, ibu dan ayah saya telah membacakan buku cerita untuk saya sejak saya kecil,"
 
Selain buku I don't Like Cheese yang meraih sukses, sebenarnya Hannah sudah menulis cerita sejak berusia 3 tahun, ia biasa menceritakan kisah yang ditulisnya kepada ibunya yang kemudian akan menuliskan untuknya.
 
Anouska mengatakan usia Hannah yang masih belia sangat jarang didunia penerbitan.
 
"Saya telah bekerja di dunia penerbitan sejak 20 tahun yang lalu dan Hannah sejauh ini merupakan pengarang buku termuda,"
 
"Dia benar-benar memiliki bakat alami sebagai seorang penulis dan saya berharap dia akan terus menulis,"
 
Tampaknya Hannah juga berniat untuk terus menulis, karena saat ini Hannah mengaku sedang berencana menulis buku cerita berikutnya.
 
"Saya sudah punya beberapa gagasan namun belum akan mengungkapkannya karena saya hendak menjadikannya kejutan untuk sejumlah orang," katanya.