ABC

Kisah Remaja Mantan Pengungsi Diangkat Jadi Film di Australia

Sekelompok remaja Sydney yang tampil di panggung dalam produksi teater transformatif muncul di hadapan publik untuk menghadiri penayangan perdana film dokumenter -yang menceritakan kisah mereka -di Sydney.

Selama tiga tahun, para pembuat film ‘Cast From The Storm’ mengikuti sekelompok siswa sekolah mantan pengungsi –banyak dari mereka tanpa orang tua -karena mereka berusaha untuk memulai hidup baru di Sydney barat, membawa beban perjalanan traumatis mereka ke Australia.

Film dokumenter ini terus diputar ketika para remaja tersebut mempersiapkan diri untuk menceritakan kisah kedatangan mereka di atas panggung, hasil pelatihan bersama kelompok ‘Teater Treehouse’.

Ali al-Ali
Ali al-Ali dari Iraq saat tahap awal syuting film dokumenter ‘Cast From The Storm’.

Supplied; Cast From The Storm

Kelompok ini dijalankan oleh dua orang teman dengan latar belakang konseling, psikologi, drama sekolah dan mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

Remaja kelahiran Irak, Ali al-Ali, berusia 17 tahun ketika film mulai dibuat. Ia dulu menempuh rute ‘populer’ dari Iran ke Malaysia dan Indonesia.

“Semua orang muntah dan sakit,” katanya tentang perjalanan perahu selama seminggu dari Indonesia ke Australia.

“Pompa air berhenti, air semakin masuk dalam perahu dan tenggelam parah,” sambungnya.

"Ayah saya berpaling kepada saya dan berkata, ‘Aku minta maaf untuk membawa Anda di sini, kita akan mati’,” kenang Ali al-Ali.

“Semua orang berteriak, ‘kita tak bisa mati saat ini ‘… harus ada harapan,” lanjutnya.

Penghargaan untuk sutradara debutan

Semangat berharap -dan bertahan hidup -itulah yang menggelitik minat sutradara dokumenter debutan, David Mason, ketika ia mendengar tentang Teater Treehouse.

Skip YouTube Video

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

YOUTUBE: Trailer Film Dokumenter 'Cast From The Storm'

“Sebelum saya pergi melihat pertunjukan mereka, semua yang saya tahu berasal dari artikel surat kabar. Saya banyak membaca tentang perahu yang hilang di laut tapi artikel ini semuanya mengacu pada pengungsi sebagai kelompok massa yang besar,” jelasnya.

Kekuatan dari karakter film terbukti menginspirasi David, yang memenangi Penghargaan ‘Director’s Guild’ Australia tahun ini untuk kategori Arahan Terbaik dalam Film Dokumenter, meski itu menjadi film panjang pertamanya.

"Saya benar-benar terpesona oleh anak-anak pemberani yang mampu tampil di atas panggung ini, dan dengan bahasa yang baru pula. Banyak dari mereka baru saja tiba," kata David Mason.

Organisasi ‘Amnesty Australia’ mensponsori penayangan perdana film ini menjelang pertemuan yang diselenggarakan oleh Presiden AS, Barack Obama, di New York akhir bulan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan bagi para pengungsi yang melarikan diri dari konflik berlarut-larut.

Tapi jauh dari urusan yang menyangkut para pemimpin dunia, Ali mengatakan, proses ‘acting’-lah yang membantu membangun kepercayaan diri di antara sebagian besar remaja yang telah menjalani awal traumatis dalam hidup.

Dalam salah satu segmen dramatis di film, seorang gadis Irak terhibur saat ia bercerita detil tentang kehilangan orang tuanya dan kekacauan sekolahnya yang sedang dibom.

Ali memuji teater itu karena membantunya terus maju dari masa lalu yang mungkin ingin ia lupakan ke kondisi lebih tenang di mana ia menemukan dirinya sekarang.

"Saya benar-benar berpikir, apa yang akan saya lakukan? Saya akan menjadi apa?,” aku Ali al-Ali.

“Setelah ‘acting’, jalan hidup saya dimulai,” imbuhnya.

Pendukung Film Cast From The Storm
Para pendukung film dokumenter 'Cast From The Storm'.

Tapi panggilan utamanya telah berubah; baru-baru ini ia mulai bekerja sebagai montir magang.

“Ayah saya mengatakan kepada saya jika saya ingin menjadi seorang aktor, saya harus banyak belajar,” katanya tertawa.

“Jadi saya memutuskan untuk menjadi montir. Saya suka bekerja dengan tangan.”

Film dokumenter ‘Cast From The Storm’ bisa disaksikan online secara gratis untuk waktu yang terbatas.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 18:20 WIB 07/09/2016 oleh Nurina Savitri.