ABC

Kisah Orang Makassar Kulak Teripang ke Tanah Aborigin di Abad 18

Lagu 'Nenek Moyangku Seorang Pelaut' memang benar menggambarkan suku-suku bahari di Nusantara. Seperti orang Makassar yang telah sampai ke tanah Aborigin di abad 18 untuk berdagang teripang.

Tanah Aborigin yang dimaksud adalah pantai utara Australia, yang kini menjadi wilayah Northern Territory (NT).

"Hubungan antara Aborigin dengan Makassar sangat menarik. Tak semua orang Australia tahu, tapi makin banyak orang Australia yang mempelajarinya. Saya tak yakin banyak orang Indonesia tahu tentang cerita ini," demikian tutur Paul Scott Clark, kurator Museum dan Galeri Seni Northern Territory.

Hal itu dikisahkan Paul saat diwawancara jurnalis Indonesia di Museum dan Galeri Seni Northern Territory, Darwin, atas undangan Australia Plus ABC International pada September 2015 lalu.

Master of Arts dari Fakultas Hukum, Pendidikan, Bisnis dan Seni Universitas Charles Darwin (Charles Darwin University/CDU) ini menambahkan bahwa di kalangan Aborigin, orang-orang Makassar disebut dengan 'Macassan'. Namun demikian, tambah Paul, orang Macassan ini tak hanya terdiri dari orang-orang Makassar.

Kurator Museum dan Galeri Seni Northern Territory Paul Scott Clark.
Kurator Museum dan Galeri Seni Northern Territory Paul Scott Clark.

 

"Macassan, begitu kami menyebutnya, merupakan kelompok orang yang mencakup etnis Makasar, Bugis, Buton, Sama Bajo, Mandar, bahkan Madura. Suku maritim ini selama bertahun-tahun di waktu lalu melakukan perjalanan ke Australia dan mengumpulkan teripang, sejak sekitar 1770-1780," papar Paul.

Paul menambahkan, orang-orang Makassar saat itu mencari teripang hingga ke pantai utara Australia karena adanya permintaan dari orang-orang Belanda yang ingin mengumpulkan lebih banyak teripang. Belanda akan menjual teripang-teripang itu ke pedagang China. 

"Sangat banyak komoditi yang saat itu diminati China, dan Belanda mengorganisasi nelayan lokal untuk mengumpulkan teripang. Sejarah tidak dimulai saat ini, Macassan atau pelaut Indonesia, tadinya tak tahu tentang Australia sampai Belanda mengatakan 'Oke, kita butuh lebih banyak teripang, cari sebanyaknya dan bawa ke Makasar'," jelas dia.

Kapal dagang China datang setiap tahun untuk berdagang dengan Belanda. Komoditi yang dibawa oleh pelaut Makassar dari perairan utara NT bukan cuma teripang melainkan juga mutiara dan cangkang kerang mutiara.

"Mereka (Belanda-China) ingin mengembangkan pasar dan hubungan, Belanda ingin mengumpulkan lebih banyak teripang dan itu adalah komoditi yang menarik bagi China," tutur Paul.

Dosen sejarah Dr Steven Farram.
Dosen sejarah Dr Steven Farram.

 

Penjelasan tentang kedatangan orang Makassar itu juga disampaikan oleh dosen sejarah North Australia dan ASEAN dari Universitas Charles Darwin, Dr Steven Farram dalam kesempatan terpisah di Indonesian Garden, Universitas Charles Darwin.

"Tentang Macassan datang ke Australia Utara, mereka berasal dari Sulawesi. Saat pertama kali datang ke pantai utara Northern Territory pada akhir abad 17 atau awal abad 18. Orang datang dengan perahu di pantai NT untuk mencari teripang, dikumpulkan dan dibawa ke Makasar dan dijual ke pedagang China," tuturnya.

Steven menambahkan orang-orang Makassar ini menjelajah ke pantai utara Australia, di antaranya di Pulau Tiwi dan Arnhem Land. Arnhem Land kini menjadi salah satu dari 5 wilayah Northern Territory, 500 km dari ibukota NT, Darwin. 

Selain di dua wilayah itu, orang Makassar juga berkelana hingga Cobourg Peninsula, hingga di sepanjang pantai utara NT bahkan hingga laut perbatasan NT dan Queensland.

Di peta, wilayah itu berada di selatan Laut Timor dan Laut Aru, Indonesia. Nah, sampai kapan orang-orang Makassar ini melaut ke Australia?

"Periode Makassar 1770-1780 sampai 1906-1907. Di saat itulah perdagangan dengan Aborigin berhenti karena pemerintah Australia sudah mengenakan pungutan atau biaya, karena wilayah ini saat itu sudah menjadi bagian dari Australia. Mereka memutuskan menghentikan perdagangan untuk satu dan lain hal," demikian keterangan Paul.

Untuk diketahui, 6 negara otonom koloni Inggris (Queensland, New South Wales, Victoria, Tasmania, South Australia, dan Western Australia) bersepakat bersatu membentuk satu negara Australia dan mendeklarasikan diri menjadi negara persemakmuran Inggris pada 1 Januari 1901.

*Hany Koesumawardani, jurnalis Detik.com melakukan peliputan di Australia atas undangan Australia Plus ABC International.

Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Setiap harinya akan ada 5 pemenang yang diumumkan secara periodik melalui akun Twitter Australia Plus Indonesia @APlusIndonesia