ABC

Kisah Muslimah Australia Berkontribusi di Dunia Olahraga

Ketika Amna Karra-Hassan membentuk klub sepakbola khas Australia (footy) wanita pertama di Sydney Barat pada 2011, dia tidak membayangkan apa yang bakal terjadi. Berikut penuturannya kepada wartawan ABC Cathy Jacobs.

Saya termotivasi untuk membentuk tim footy karena dua alasan. Pertama: menurut saya semua gadis harus bermain olahraga apa pun yang mereka inginkan.

Kedua: sebagai seorang wanita Australia, Muslim keturunan Lebanon yang tinggal di Sydney Barat, semua orang menyoroti politik identitas saya. Ini cara saya merebut kembali percakapan mengenai hal itu.

Saya ini generasi pasca 11 September dan tak suka menyebutnya demikian. Tapi benar. Hal itu membayangi masa remajaku, terkait dengan apa yang terjadi di dunia dan apa kata orang tentang saya.

Kemudian juga pengalaman saya di rumah dan di sekolah yang harus saya tempuh sebagai seorang dwi-budaya.

Rasanya komunitas asal saya, atau Sydney Barat secara keseluruhan, selalu diawasi dan diberitakan secara negatif. Banyak masalahnya. Seluruh identitas saya pun dikaitkan dengan masalah.

Saya bersemangat sekali menyuarakan upaya menciptakan kesan positif bagi orang mengenai daerah ini.

Jika ada kesempatan datang ke sekolah menemui murid-murid perempuan, atau melalui pelatihan dan peluang lainnya, saya pasti jadi yang pertama dan paling depan.

Perjalanan panjang

Amna runs on field
Bagi Amna, remaja putri bermain footy itu sudah merupakan suatu kemenangan.

ABC News

Ketika klub kami The Tiger dimulai, tidak seorang pun dari kami yang tahu cara bermain footy. Tak ada sponsor, tak ada pelatih. Setiap minggu kami belajar dan menjalaninya sebagai sekelompok gadis.

Seiring waktu, saya menyadari betapa kami harus profesional dan mencari sponsor dan pengurus klub. Saya berbicara dengan klub GWS Giants dan mengadopsi nama mereka.

Mungkin itu langkah cerdas karena menghasilkan berbagai hal lain yang tak kami duga. Termasuk ikut dalam kompetisi AFL Women’s (AFLW). Kami menjadi bagian gerakan perubahan bagi kaum perempuan.

Kami mengubah arah dari sekadar berpartisipasi menjadi orientasi kinerja tinggi. Sekarang atlet kami sangat kompetitif mengejar impian mereka. Mereka begitu fokus.

Saya bekerja di klub tanpa digaji. Bukan itu yang saya cari saat membentuk klub. Dan bukan itu yang saya cari saat masih menjalaninya tujuh tahun kemudian.

Jika ada sesuatu yang memuaskan dan menyenangkan, saya rasa uang tidak jadi masalah.

Saya sangat berkomitmen sebagai kepala pelaksana, pelatih dan pemain di klub ini. Setiap minggu saya mengikuti semua pelatihan untuk para junior dan senior.

Saya melakukan segalanya mulai dari membersihkan gudang hingga membantu menulis riwayat hidup pemain.

Saya suka melatih, karena bagiku sama dengan membalas budi. Apa yang bisa kuberikan ke anak-anak yang kurang percaya diri, seperti saya dulu? Bagaimana menyampaikan agar mereka bisa bersenang-senang namun juga serius?

Butuh waktu

Amna with family members smiling
Amna bersama saudaranya, termasuk Fathi (tengah) yang meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas.

Supplied

Buat gadis remaja yang bercita-cita masuk AFLW, saya pastikan mereka mendapatkan pelatih yang tepat, fisioterapis, serta dukungan fisik dan psikologis yang mereka butuhkan.

Bagi saya pribadi bermain di tingkat lokal sudah luar biasa sekali. Tapi jadi impian saya mewujdukan kompetisi elit bagi para gadis di klub kami.

Proses ini butuh waktu lama. Mungkin beberapa dekade sebelum melihat hasilnya dalam AFLW.

Meskipun ada kritikan bahwa footy ini tidak merata di antara pria dan wanita, kita harus realistis. Ini membutuhkan waktu.

Yang membuatku mengetahui bahwa saya efektif yaitu adanya sedikit kemenangan.

Saya mungkin tidak meraih kemenangan besar saat ini. Mungkin harus menunggu 10 tahun. Tapi sudah merupakan kemenangan kecil melihat gadis remaja yang bermain footy; bermain olahraga apa pun yang mereka sukai.

Jangan mengecilkan diri sendiri

Waktu kecil saya memiliki keinginan kuat namun saya merasa harus menepisnya.

Ketika semakin dewasa, saya menyadari saya memang sedikit pemberontak, penuh semangat. Ingin lebih.

Saya perlu waktu lama mempercayai betapa kita tidak perlu mengecilkan diri. Jangan mengecilkan apa yang Anda rasakan hanya karena orang mengharapkanmu jadi gadis baik atau pasif. Pengalamanku begitu memberdayakan.

Banyak perempuan menyampaikan bahwa saya menginspirasi mereka.

Saya sadari ketika masih muda, saya nonton TV dan bertanya-tanya, “Di mana dia? Saya tidak melihat (diri sendiri) karena perempuan-perempuan ini tidak mirip denganku.”

Kepada gadis remaja yang tampak seperti diriku, maupun yang tidak, saya sampaikan tidak masalah dari mana asalmu, kalian mampu melampaui mimpi-mimpi kalian.

Amna gazes into distance
Amna berharap bisa menginspirasi gadis-gadis lainya terjun di dunia olahraga.

ABC News

Membantu orang lain

Saat ini saya cuti di luar tanggungan dari Kepolisian Federal Australia (AFP) tempatku bekerja di bagian perlindungan masyarakat selama delapan tahun.

Saya butuh waktu untuk menyembuhkan duka atas kehilangan adikku Fathi dalam kecelakaan lalu-lintas.

Dia seorang tukang sekaligus pelatih pribadi. Jika punya waktu dia ke gym bersama adik perempuanku. Keluarga kami sangat aktif; saling mendukung. Kematiannya terasa memilukan.

Simpati masyarakat luar biasa. Ribuan orang datang menshalatkan jenazahnya ke masjid, ke pemakaman, ke rumah kami.

Mereka menyumbang uang. Kami telah membangun sumur di Somalia namun merasa tidak cukup. Dia orang yang murah hati yang lebih dari itu.

Jadi kami membangun sekolah, atas namanya, di pulau kecil bernama Tanna di Vanuatu. Kami bekerja sama dengan Muslim Aid Australia membantu komunitas yang terdampak badai Topan Pam itu.

Penggalangan dana untuk menyelesaikan sekolah itu masih berjalan. Kami ingin melakukan hal lainnya untuk membantu penduduk Tanna.

Begitulah cara saya menghormati kehidupan Fathi sekaligus menyembuhkan duka saya.

Mulai saja

Janganlah khawatir jika tidak tahu harus memulai dari mana. Mulailah saja.

Bekerja sukarela dan pola pikir balas budi menjadi tempatku belajar segalanya. Hal itu membekali saya di tempat kerja.

Saya sangat menghargai belas kasih, namun belas kasih tidak bisa terhenti.

Kita tidak bisa mengklaim perduli dengan masyarakat lalu berpangku tangan dan banyak bicara tanpa berbuat apa-apa.

Saya pembicara publik dan jadi pengurus organisasi Council for Australian Arab Relations dan LSM kesehatan wanita Go Active.

Kita dapat melakukan perubahan pada berbagai tingkatan, dari akar rumput hingga level kebijakan.

Saya sebenarnya lama mengalami sindrom imposter namun banyak berusaha mengatasinya.

Sekarang saya bisa menyebut diri “bos”.

Simak beritanya dalama Bahasa Inggris di sini.