ABC

Kiprah Pelukis Malaysia di Museum Islam Australia

Badrolhisham Tahir adalah seniman ternama asal Malaysia. Di bulan Ramadan tahun ini, ia menghabiskan waktu selama dua minggu membuat karya lukis untuk Museum Islam Australia di Melbourne.

Tahir dikenal sebagai kurator Galeri Petronas dan merupakan kehormatan bagi dirinya karena menjadi seniman pertama yang terpilih dalam artists in residence program yang digelar oleh Museum Islam Australia.

Lewat program ini, para seniman dari luar Australia diminta datang ke Museum Islam Australia untuk kemudian menghasilkan sebuah karya seni.

"Selama ini seniman hanya berkutat di studio dan proyeknya sendirian," jelas Tahir saat ditemui Erwin Renaldi dari ABC.

"Lewat program ini, para seniman diminta untuk berinteraksi. Interaksi inilah yang kemudian terlihat dari hasil karyanya," tambahnya.

Seni lukis yang ditampilkan oleh Tahir untuk koleksi baru Islamic Museum of Australia yang berada di Melbourne ini bergaya monokrom.

Lain halnya dengan kebanyakan kaligrafi yang dilukis secara kontras, misalnya latar belakang hitam dengan kaligrafi putih, atau sebaliknya.

Tahir justru membuat karyanya dengan warna yang sama. Salah satunya adalah kalimat syahadat dengan kaligrafi berwarna putih, dengan latar belakang putih.

"Apa itu seni Islam tidak bisa didefinisikan, dan seni Islam bukan hanya kaligrafi saja," ungkapnya. "Tetapi menggabungkan unsur seni dengan nilai Islam, sama seperti dengan nilai-nilai lainnya yang ada selama ini dalam sebuah karya seni."

HItam di atas hitam dan putih di atas putih, Tahir seolah ingin menyampaikan sesuatu. Jika dilihat dari karyanya, tulisan kaligrafinya menjadi tersembunyi dan kabur.

"Ini menandakan bahwa mereka yang taat dalam agamanya, hanya melihat dirinya sendiri dan melihat dirinya bersatu dengan Tuhan."

Ada pula coretan lukisannya yang terdiri dari lingkaran-lingkaran.

"Sekarang ini banyak sekali umat Muslim, tetapi mereka tidak bermanfaat karena tidak lagi menjalankan ajaran agama seperti seharusnya," kata Tahir. "Mereka tidak bersatu."

Tonton wawancara bersama Tahir di sini.