ABC

Kilas 2015:Inilah Alasan Tidak Masuk Kerja yang Bisa Diterima Bos di Australia

Banyak alasan agar Anda bisa terlepas dari beban pekerjaan selama beberapa hari. Tetapi waspada karena tidak semua alasan sakit bisa diterima oleh pimpinan.

10 alasan sakit populer yang bisa diterima dan 'dipercaya' oleh pimpinan:

1. Muntah
2. Diare
3. Flu
4. Sakit perut
5. Serangan migren
6. Stress
7. Gangguan mental
8. Diopname di rumah sakit
9. Pusing
10. Sakit kepala

 

Penelitian yang dirilis pekan lalu menunjukkan adanya penurunan jumlah warga Australia yang mengajukan cuti sakit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Penelitian ini adalah survei yang dilakukan oleh Direct Health Solutions, perusahaan manajemen absensi karyawan yang dilakukan terhadap 97 perusahaan, dengan lebih dari 220.000 karyawan yang terlibat.

Hasilnya ditemukan karyawan yang tidak masuk dengan alasan sakit telah turun hingga ke titik terendah sejak terjadinya krisis keuangan global.

Dari survei diketahui rata-rata pekerja saat ini hanya mengambil 8,6 hari cuti per tahun, atau turun 7 persen sejak krisis ekonomi menghantam dunia.

Jumlah karyawan yang absen bekerja telah berpengaruh pada produktivitas dan hilangnya upah, keduanya bernilai lebih dari Rp 325 triliun per-tahunnya.

Profesor Angela Knox dari University of Sydney mengatakan penurunan jumlah karyawan yang absesn akhir-akhir ini karena ada kekhawatiran soal pekerjaan mereka.

"Orang-orang semakin berkurang mengambil cuti sakit, bahkan ketika mereka benar-benar sakit, karena takut kehilangan pekerjaan mereka," jelas Profesor Knox. "Tapi kemudian masalahnya mereka menjadi tidak produktif karena sakit sehingga tidak bisa bekerja optimal."

Sebuah survei yang dilakukan institusi McCrindle di tahun 2014 memukan ada 300.000 pekerja yang izin sakit di setiap hari kerja.

Sementara itu dokter Benenden asal Inggris pernah melakukan survei yang melibatkan 2.500 pengusaha dan karyawan. Dari hasil surveinya diketahui jika muntah adalah alasan yang paling diterima untuk mengambil cuti sakit, yakni sekitar 73 persen, diikuti diare, sekitar 71 persen.

Pilek sebenarnya alasan yang sah dan paling banyak dilakukan oleh karyawan, tetapi kadang mereka lupa suara hidung yang meler. Karenanya, hanya satu dari sepuluh bos yang menerima alasan tersebut.

Hasil penelitian Benenden juga mendapatkan perempuan lebih mungkin mengaku sakit, jika dibandingkan laki-laki mengaku sakit. Jumlahnya perempuan bisa mencapai 54 persen dibandingkan pria yang mencapai 43 persen. 

Tak hanya itu, membolos dengan alasan sakit lebih sering dilakukan oleh karyawan muda berusia 18 hingga 35 tahun.

*Artikel ini pernah dimuat sebelumnya di Australia Plus Indonesia. Menyambut pergantian tahun, kami hadirkan kembali artikel-artikel pilihan editor di sepanjang 2015 untuk para pembaca.