ABC

Kilas 2015 : Inilah Empat Warga Indonesia yang Jadi Fotografer Profesional di Australia

Pindah ke negara lain memerlukan penyesuaian diri termasuk dalam menekuni pekerjaan baru. Di Australia, sejumlah warga Indonesia beralih profesi menekuni fotografi, setelah sebelumnya berkegiatan di bidang lainnya: Ading Attamimi, Sheila Claudin, Windu Kuntoro dan Prissy Kamarga. Mereka menceritakan suka-duka profesi barunya kepada wartawan ABC L.Sastra Wijaya.

Ading Attamimi, Melbourne

Pemandangan pagi saat matahari terbit di Danau Dove, Cradle Mountain, Tasmania. (Foto: @Ading Attamimi)
Pemandangan pagi saat matahari terbit di Danau Dove, Cradle Mountain, Tasmania. (Foto: @Ading Attamimi)

 

Ading Attamimi sudah menetap di Melbourne sejak tahun 2009.

"Setelah menikah saya dan keluarga pindah ke Australia, dan sebelum menekuni fotografi lebih serius saya bekerja sebagai manajer operasional sebuah restoran," katanya.Ading Attamimi
Ading Attamimi

Ading mengatakan pada awalnya fotografi adalah hobi namun kemudian berkembang menjadi profesi serius dalam beberapa tahun terakhir sampai sekarang. "Ini berasal dari kesukaan saya dengan mobile photography lalu berubah ke DSLR," katanya lagi.

Siapa klien yang memerlukan jasa fotografinya? "Ada perorangan, perusahaan, hotel, resor, kementerian maupun Tourisms Boards (Dinas Pariwisata) yang ada di Australia dan juga di Indonesia," kata Ading.

Profesinya sebagai fotografer membuatnya sering mendapat undangan untuk bepergian. "Jadi enaknya banyak sekali. Bisa bepergian dengan fasilitas kelas satu, menginap di villa atau resor mahal, bahkan mendapat dukungan (endorsemen) dari merek-merek kamera terkenal. Sejauh ini negatifnya tidak ada," kata Ading.

Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata beberapa negara bagian di Australia, Ading melakukan banyak perjalanan di Australia, salah satunya adalah perjalanan selama lima hari di Tasmania baru-baru ini, yang ditampilkannya sebagai foto untuk mewakili karyanya.

"Foto ini diambil di Danau Dove di kawasan Cradle Mountain, ketika kami pergi ke sana untuk berburu matahari terbit. Ketika kami di sana, karena agak telat, kami sebenarnya terburu-buru, namun masih bisa mengambil foto seperti ini," kata Ading.

Sheila Claudin, Melbourne
Memotret wanita hamil merupakan salah satu daya tarik Sheila Claudin menekuni fotografi. (Foto: @Sheila Claudin)
Memotret wanita hamil merupakan salah satu daya tarik Sheila Claudin menekuni fotografi. (Foto: @Sheila Claudin)
 

"Banyak sekali pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari dunia fotografi ini. Setiap hari saya selalu belajar hal-hal baru. Bukan hanya dalam soal teknik memotret tapi juga pembelajaran dalam hal lain seperti misalnya cara-cara menghadapi karakter anak yang berbeda-beda supaya mereka mau difoto dengan senang hati. Juga dalam hal memotret bayi – yang merupakan favorit saya saat ini- mempunyai tantangan tersendiri," papar Prissy.

"Pengalaman momotret klien-klien dari bangsa lain juga merupakan pengalaman yang sangat menarik karena budaya dan bahasa mereka yang berbeda," katanya menambahkan.

“*Artikel ini pernah dimuat sebelumnya di Australia Plus Indonesia. Menyambut pergantian tahun, kami hadirkan kembali artikel-artikel pilihan editor di sepanjang 2015 untuk para pembaca.”