ABC

Kian Meningkat Kasus Pengemudi Tertidur Saat Berkendara di Jalan

Kasus warga mengemudi dalam kondisi kurang tidur telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di Australia. Sebanyak 20 persen responden dalam sebuah survey terbaru mengaku mereka sempat tertidur saat mengemudikan kendaraannya setidaknya satu kali.

Dari temuan tersebut, sebanyak 5 persen diantaranya mengatakan mereka juga pernah mengalami satu kali kecelakaan mobil selama satu tahun terakhir dikarenakan mereka sangat terlelap atau terlalu letih.

Penulis laporan dari Survey Kesehatan Tidur Nasional menggambarkan masalah tidur ini sebagai ‘beban yang perlu dipertimbangkan’ bagi kesehatan masyarakat dan memperingatkan kurang tidur ini tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan tapi dapat juga mempengaruhi produktivitas kerja.

Survey ini juga menemukan 29 persen orang dewasa mengemudikan mobil dalam kondisi kurang tidur setidaknya sekali setiap bulan, tapi pengalaman ini bervariasi cukup luas diantara kelompok umur.

“Ada keyakinan tidak benar yang diyakini banyak dari kita kalau tidur adalah kegiatan yang membuang-buang waktu saja dan kita dapat menghabiskan waktu tidur lebih sedikit dari yang kita sesungguhnya butuhkan,” kata Direktur Yayasan Kesehatan Tidur, David Hillman.

“Kenyataannya adalah orang yang menyepelekan fungsi tidur mereka kurang dari waktu tidur yang sebenarnya. Mereka secara mental menjadi tidak se-sensitif, penuh waspada dan penuh konsentrasi dan sesabar orang dengan waktu tidur yang cukup.

Studi yang dipimpin oleh University of Adelaide ini mensurvey lebih dari 1.011 warga Australia yang menggunakan sampel perwakilan dan mendapati hampir setengah dari warga dewasa melaporkan memiliki dua atau lebih masalah terkait dengan tidur, seperti sulit menginisiasi atau mempertahankan jadwal tidur, mengantuk di siang hari atau kelelahan.

“Banyak dari laporan ini dikarenakan tuntutan yang bersaing dengan waktu yang dimiliki orang-orang, dimana seperempat dari seluruh orang dewasa melaporkan rutinitas biasa mereka tidak memungkinkan mereka mendapat waktu tidur yang cukup,” demikian ungkap laporan tersebut.

Didapati juga sebuah keterkaitan antara penggunaan internet dan ponsel sebelum waktu tidur dan masalah terjaga dari tidur.

“Sebanyak 59 persen dari mereka yang terdiri dari pekerja yang bertugas hingga larut malam, penonton film atau pemain game online mengaku memiliki lebih dari dua masalah gangguan tidur,” kata Dr Hillman”.

Ini bukan hal yang terjadi tanpa disengaja, ini merupakan kebiasaan yang memiliki dampak langsung dan amat buruk terhadap masalah tidur.”

Perlu strategi kesehatan nasional

Yayasan Kesehatan Tidur atau ‘The Sleep Health Foundation’ saat ini tengah mendesak dilakukannya perubahan kebudayaan di Australia dan strategi nasional untuk mengatasi masalah ini.

“Hasil survey yang mengkhawatirkan ini menunjukan kalau tidur bukan prioritas kesehatan nasional padahal itu perlu dijadikan prioritas,” tegas Dr Hillman.

“Sama saja dengan obesitas, merokok, minum-minuman keras berlebihan dan kurang berolahraga, gangguan tidur dapat menyebabkan kerusakan yang nyata di dalam masyarakat kita.”

“Sekarang waktunya kita mendorong masalah ini dari sebelumnya menjadi isu yang selalu ditangguhkan menjadi isu yang berada dibagian depan dari pertimbangan nasional.”

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Diterjemahkan pada pukul 16:00WIB, 8/2/2017 oleh Iffah Nur Arifah.