ABC

Kevin Rudd Kritik Kebijakan PM Malcolm Turnbull Terkait Pencari Suaka di Australia

Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengeritik kebijakan Pemerintahan PM Malcolm Turnbull terkait kebijakan baru di bidang penanganan pencari suaka. Rudd menyatakan kebijakan itu dirancang untuk memenuhi keinginan kelompok yang dia sebut “Perlawanan Hansonite” dan harus ditentang.

Mantan PM Rudd, yang mengaku selama tiga tahun sejak kehilangan jabatan bersikap “diam” terkait perdebatan kebijakan pemerintah Australia, menuliskan opininya di Fairfax Media dan menuding PM Turnbull coba “menyenangkan kelompok kanan garis keras” dari Partai Liberal.

Pemerintahan Australia yang saat ini dikuasai Koalisi Liberal dan National, berencana melarang untuk selamanya orang yang ditahan di Manus Island dan Nauru untuk bisa masuk ke Australia. Kebijakan ini menurut Kevin Rudd terjerembab “lebih rendah”.

“Aturan ini menyangkut politik simbolik, dirancang untuk memuaskan kelompok kanan, termasuk Perlawanan Hansonite, serta memuja politik xenophobia yang lebih luas,” tulis Rudd. (Hansonite merujuk ke nama Senator Pauline Hanson dari Partai One Nation yang dikenal anti imigran – red).

“Turnbull, yang pernah jadi warga global yang cerdas, mengetahui lebih baik,” tambahnya.

Aturan hukum baru mencakup mereka yang coba masuk ke Australia dengan perahu sejak pertengahan Juli 2013 serta akan memblokir mereka mendapatkan visa apapun, termasuk visa turis dan visa bisnis.

Mathias Cormann dari faksi pemerintah di parlemen mengatakan Kevin Rudd seharusnya tidak turut campur dalam isu kebijakan pengungsi.

"Kevin Rudd benar-benar kehilangan alur cerita, dia tak punya kredibilitas dalam isu ini," kata Senator Cormann.

“Dia perdana menteri yang menimbulkan kekacauan dan disfungsi di perbatasan kita. Dia perdana menteri yang membubarkan kebijakan sukses perlindungan perbatasan Pemerintahan Howard,” katanya.

Rudd juga menyatakan kesepakatannya dengan Papua Nugini di tahun 2013 untuk memproses pencari suaka yang tiba dengan perahu di Manus Island dimaksudkan hanya selama satu tahun, untuk “merusak momentum yang meningkat dari industri penyelundupan manusia”.

“Baik [Tony] Abbott mapun Turnbull tidak menghargai proteksi pengungsi yang dibuat dalam kesepakatan 2013 sebab hal itu tidak masuk dalam kepentingan politik domestik mereka,” tambahnya.

Juru bicara Partai Hijau untuk urusan imigrsi Nick McKim mengatakan Kevin Rudd seharusnya tidak mengomentari masalah ini.

“Sebagai arsitek apa yang disebut Solusi PNG dan ketidakpastian yang kini dihadapi pengungsi, agak berlebihan bagi Kevin Rudd menguliahi orang dalam masalah ini,” kata Senator McKim.

“Menjad kewajiban bagi Bill Shorten dan anggota DPR dari Partai Buruh untuk menolak warisan buruk pemerintah ini dan juga harus mengesampingkan warisan buruk Rudd dalam hal ini,” katanya.

Diterbitkan Pukul 11:30 AEST 2 November 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.