ABC

Kevin Rudd Jadi Saksi Gugatan Kebijakan Skema Isolasi Rumah

Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd hadir memberikan keterangan di pengadilan tentang kebijakan skema isolasi rumah yang gagal pada masa pemerintahannya. Kevin Rudd menjadi saksi dalam gugatan class action yang menuntut ganti rugi senilai $150 juta atas kerusakan yang terjadi akibat skema ini.

Lebih dari 140 pemasang dan pemasok menggugat pemerintah Persemakmuran atas skema isolasi rumah pada masa pemerintahan Kevin Rudd. Mereka mengklaim mengalami kerugian hingga jutaan dollar akibat penghentian secara tiba-tiba program tersebut pada Februari 2010, tujuh bulan setelah skema itu dimulai.

Skema itu dihapus sebelum waktunya menyusul terjadinya kematian di tempat kerja dari empat petugas pemasang isolasi panas di rumah-rumah warga.

Kevin Rudd memberikan bukti-bukti dan kesaksian dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tinggi Victoria melalui tautan video dari New York, di mana dia bekerja di Asia Society Policy Institute.

Dia telah diminta untuk mengkonfirmasi bahwa dia telah menjabat sebagai Perdana Menteri antara 2007 dan 2010 dan menjabat lagi selama beberapa bulan pada tahun 2013.

“Itu benar,” jawab Kevin Rudd. “Saya punya bekas luka untuk membuktikannya.”

kevinruud2_abc_180604.jpg
Rueben Barnes (16), Mitchell Sweeney (22) dan Matthew Fuller (22) warga yang meninggal setelah terlibat dalam pemasangan dinding pelapis udara dingin yang mengandung asbestos.

Supplied

Dalam sebuah pemeriksaan silang, Kevin Rudd ditanya apakah otoritas layanan publik telah melaporkan kepadanya bahwa skema isolasi rumah akan membawa risiko keamanan kepada para pekerjanya sebelum diumumkan.

“Tidak, saya tidak mendapatkan laporan itu,” jawab Rudd.

"Komisi kerajaan dalam masalah ini mencapai kesimpulan yang sama, setelah melihat setiap dokumen yang mungkin dalam proses di kabinet dan proses non-kabinet mengenai masalah ini."

Kevin Rudd dalam keterangannya juga mengatakan bahwa jika layanan publik telah merekomendasikan penundaan peluncuran skema ini lantaran ada risiko keamanan yang tidak dapat diterima, saya akan mengatakan kepada mereka, “Anda harus meluruskan ini, kita tidak dapat melanjutkan program yang memiliki risiko keamanan yang tidak dapat diterima” .

“Pertimbangan pertama yang sudah pasti akan saya miliki adalah menyelesaikan masalah keselamatan,” katanya.

“Saya tidak bisa berbicara atas nama rekan [kabinet] saya, tetapi … itu juga akan menjadi pertimbangan pertama mereka, saya pikir, saya tidak bisa berbicara untuk mereka.”

Sudah jenuh

Pengadilan ini juga mengungkapkan skema isolasi panas di rumah warga ini didirikan untuk membantu merangsang ekonomi dalam menanggapi krisis keuangan global dan mengurangi penggunaan energi di rumah-rumah warga.

Pengacara dari kedua pihak baik pemilik bisnis sebagai penggugat dan pemerintah Persemakmuran sebagai tergugat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat hipotetis kepada Kevin Rudd seiring dengan pemeriksaan terhadapnya menjadi berlanjut.

Pada akhir kesaksiannya, Kevin Rudd mengatakan dia tidak bisa terus menjawab pertanyaan hipotetis yang tidak memperhitungkan hal lain yang sudah secara hipotetis telah terjadi, seperti jumlah lembaga keuangan yang bisa gagal secara hipotetis pada periode itu.

“Kurasa kita mungkin sudah jenuh dengan isu ini,” katanya.

Masalah teknis di awal persidangan sempat membuat proses pemeriksaan Kevin Rudd sebagai saksi dalam kasus ini tertunda sekitar setengah jam, sedikit molor dari waktu yang diperlukan untuk memberikan kesaksian.

Dalam persidangan sebelumnya, Hakim John Dixon diperkirakan akan membacakan putusan dari kasus ini bulan depan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.