ABC

Kevin Rudd disebut ‘bajingan’ dan diminta berhenti dari Parlemen

Mantan jaksa agung Nicola Roxon mengkritik mantan Pedana Menteri Australia dan pimpinan Partai Buruh Kevin Rudd serta menggambarkannya sebagai " bajingan" serta menyerukan Rudd segera mundur dari Parlemen.

Roxon mengkritik masa kekuasaan Partai Buruh di pemerintahan selama enam tahun saat menghadiri John Button Memorial Lecture di Melbourne malam ini, Rabu (16/10).

Para pensiunan politisi Partai Buruh sangat kritis terhadap gaya kepemimpinan Rudd dan menyatakan kalau dia  menunjukkan pesan membiarkan kabinet membuat strategis besar dan berfokus pada hal-hal kecil untuk menghindari "keputusan sulit.”

Roxon menyampaikan isu-isu komunikasi besar-besaran di kabinet Partai Buruh dan mengingat kalau dia dan sejumlah menteri lainnya harus bersikeras membawa diskusi penting untuk diajukan.

"Ada beberapa isu-isu dan masalah kebijakan yang berbulan-bulan dibahas. Dalam beberapa hal bahkan bertahun tahun tanpa ada upaya untuk membawa isu-isu tersebut diseriusi," kata Roxon.

Dia bercerita kalau isu kesehatan dan perubahan iklim adalah dua hal yang tidak dibahas pada semester pertama pemerintahan, dengan beberapa kebijakan kontroversial lain yang mendapatkan persetujuan kabinet hanya pada menit terakhir.

Roxon menilai saat kaukus Partai Buruh membuat keputusan yang tepat menyingkirkan Rudd sebagai pemimpin, dia berkata "Kami ceroboh dan tidak berpikir panjang dalam cara kita melakukannya.”

"Menyingkirkan Kevin adalah tindakan kebejatan politik, pasti, tapi tindakan kebejatan politik ini dimungkinkan hanya karena Kevin telah menjadi bajingan buat banyak orang,” tudingnya.

Seruan berhenti buat Rudd

Mantan jaksa agung Nicola Roxon juga mengungkapkan bahwa lembaga survei akan selalu membandingkan potensi popularitas Rudd terhadap kepemimpinan Partai Buruh dan dia perlu berhenti dari parlemen untuk kebaikan partai.

"Saya percaya kita juga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa selama Kevin tetap di Parlemen, terlepas dari bagaimana prilakunya, lembaga survei akan terus membandingkan dia dengan setiap pemimpin lainnya,” tuturnya.

“Menurut pendapat saya, untuk kebaikan Partai Buruh di parlemen federal dan keseluruhan gerakannya, Kevin Rudd harus meninggalkan Parlemen. Jika tidak, maka setiap aksi pemimpin Partai Buruh akan tetap diuji dengan membandingkan popularitasnya,” tambah Roxon.

Roxon pendukung setia Julia Gillard, tapi persahabatan mereka tidak menghentikan kritikan terhadap mantan perdana menteri itu.

Dia menuding Rudd dan Gillard mengambil terlalu banyak beban kerja sebagai perdana menteri yangs eharusnya bisa mendelegasikan tanggung jawab yang lebih baik.

Sementara Rudd yang disebut sebagai ‘bajingan’ oleh Roxon menolak untuk mengomentari pernyataan itu dan mengatakan sedang fokus pada kebijakan untuk masa depan Australia ketimbang politik internal Partai Buruh.