ABC

Ketua DPR Selandia Baru Susui Bayi Rekannya Saat Sidang

Ketua DPR Selandia Baru Trevor Mallard menjadi viral setelah foto-foto dan videonya menyusui seorang bayi dalam sidang parlemen beredar luas, Rabu (21/8/2019). Dia tampak santai memberi susu botol pada bayi koleganya itu.

Bayi “beruntung” yang digendong ketua DPR di kursi pimpinan sidang tersebut adalah anak Tāmati Coffey, politisi yang mewakili Dapil Waiariki.

Coffey adalah seorang gay yang memiliki pasangan bernama Tim Smith. Anak mereka itu terlahir dari rahim seorang ibu pengganti pada bulan Juli 2019.

Pasangan sesama jenis ini baru saja mengakhiri cuti “melahirkan” atau yang dikenal sebagai “parental leave” dan memutuskan untuk membawa sang bayi ke tempat kerjanya di DPR.

Sang Ketua DPR Trevor Mallard memutuskan untuk membantu Coffey menjaga anaknya, dengan tetap memimpin jalannya perdebatan sidang parlemen.

Dalam video yang beredar Mallard tampak mengayun-ayunkan sang bayi sembari mengingatkan seorang anggota DPR bahwa waktu bicaranya sudah habis.

Mallard memposting foto-foto dirinya menyusui bayi itu saat memimpin sidang.

“Biasanya kursi ketua hanya bisa diduduki oleh ketua. Tapi hari ini seorang VIP menduduki kursi ini bersama saya,” katanya.

Tak lupa Mallard menyampaikan selamat kepada Coffey dan pasangannya atas kelahiran bayi mereka.

“Dia telah lahir dan datang ke dunia ini dikelilingi kerabat desanya,” kata Coffey bulan lalu.

“Mama sangat luar biasa. Papa bahagia atas keajaiban kehidupan ini.”

Belakangan ini kehadiran bayi semakin jadi lumrah di panggung kekuasaan.

Jacinda Ardern holding her baby Neve at the UN on September 24, 2018.
PM Selandian Baru Jacinda Ardern dan pasangannya Clark Gayford bersama anak mereka Neve saat menghadiri sidang di markas PBB Juni tahun lalu.

Reuters: Carlo Allegri

Tahun lalu misalnya, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan pasangannya Clark Gayford membawa bayi perempuan mereka Neve dalam sidang Majelis Umum PBB.

Sebelumnya pada 2017, Senator Australia Larissa Waters membuat sejarah ketika dia menjadi politisi pertama yang menyusui bayinya di dalam ruang sidang parlemen.

Peraturan diubah di Australia setahun sebelumnya sehingga memungkinkan politisi melakukan hal itu.

Aturan sebelumnya secara teknis melarang bayi masuk ke ruang sidang apalagi menyusui saat persidangan berlangsung.

Namun sampai sekarang tidak semua parlemen bersifat ramah terhadap keluarga.

Pekan lalu, seorang anggota parlemen Kenya misalnya, dikeluarkan dari persidangan karena membawa bayinya yang berusia lima bulan.

Politisi itu, Zuleika Hassan, diberitahu bahwa “orang asing” tidak diizinkan berada dalam ruang sidang parlemen.

Rekannya menyesalkan tidak adanya tempat penitipan anak atau bayi di gedung parlemen itu di saat orangtuanya melakukan tugas kenegaraan.

Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.