ABC

Keterbatasan Fisik tak Halangi Mimpi Jadi Presenter TV

Setiap hari Jumat dan Minggu, Kamala Shrestha menyapa penonton dengan senyumnya yang penuh percaya di saluran Himalaya Television, yang berbasis di Kathmandu, Nepal. Ia bukanlah presenter TV biasa.

Kamala yang berusia 29 tahun, baru menjalani profesinya sebagai presenter TV selama enam bulan. Tapi ia sudah menunjukkan bakatnya yang alami lewat kepiawaiannya membawakan acara.

Apa yang membedakan dirinya dengan presenter TV lainnya adalah tiga anggota tubuhnya diamputasi.

Saluran televisi tempat ia bekerja, Himalaya Television menyambutnya untuk bisa bergabung mengiasi layar kaca.

"Keterbatasan fisik saya bukan menjadi masalah," tegas Kamala.

Di usianya yang ke-10, Kamala kehilangan dua tangan dan satu kakinya karena tersengat listrik saat mencoba mengambil layangan yang terlilit di kabel listrik.

"Untungnya saya selamat meski tersengat 11.000 watt listrik," kenangnya.

Sebelum dirinya tampil di layar kaca, Kamala pernah menjadi penyiar radio yang khusus membahas masalah seputar keterbatasan fisik.

Kamala mengaku bantuan dari pemerintah masih sangat sedikit

"Saya senang mengekspresikan diri, jadi membawakan acara radio adalah hal yang alami bagi saya," jelas Kamala. "Saya tidak ingat ketika jadi canggung saat membawakan acara pertama kalinya di radio atau televisi, tidak ada yang perlu ditakutkan."

Saat menginjak usia 17, Rotary Australia membawa Kamala ke Australia untuk perawatan. Itulah yang menjadi perjalanan pertamanya keluar negeri, dan ia mengaku mengubah hidupnya.

Kamala yang gemar musik dan bernyanyi ini pun pernah mengeluarkan album dengan judul namanya sendiri.

"Saya bernyanyi tentang menumbuhkan perilaku yang positif di album yang pertama, di album kedua nanti saya bernyanyi tentang cinta."

Pentingnya dukungan keluarga

Kamala mengaku sangat bersyukur dengan adanya dukungan keluarga.

"Ibu dan Ayah saya telah menjadi pilar pendukung paling hebat. Saya tidak bisa pilih kasih kepada keduanya," aku Kamala.

Pemerintah Nepal mengatakan ada sekitar 500 ribu warga yang memiliki keterbatasan fisik.

Kebanyakan dari mereka tidak mampu untuk membeli kaki atau tangan palsu dan dukungan dari pemerintah pun sangat sedikit.

Seperti kebanyakan orang, Kamala bergantung pada bantuan dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat.