ABC

Ketahui Temperamen Sapi Dari Gerakan Matanya

Menurut sebuah studi baru -yang bisa membantu peternak sapi mengurangi stres dan kecemasan pada ternak, sapi yang waspada akan berjaga-jaga dari ancaman potensial dengan mata kiri mereka.

Studi tentang mata dominan sapi, yang digunakan saat berinteraksi dengan ternak lain dan manusia, ini bisa memberi pemahaman yang berharga tentang temperamen emosional sapi.

Direktur Pusat Kesejahteraan dan Etika Binatang di Universitas Queensland, Clive Phillips, mengatakan, studi yang dilakukan selama lima tahun ini menemukan bahawa sapi perah meningkatkan penggunaan mata kiri mereka saat melihat ancaman.

"Sapi dominan yang menggunakan mata kiri mereka dalam semua jenis interaksi, memiliki temperamen yang lebih menakutkan," terang Clive Phillips.

Ia menjelaskan, “Sapi dominan, dibandingkan dengan yang sub-ordinat (tidak dominan), kurang mungkin untuk menggunakan mata kiri mereka untuk memantau konfrontasi dengan sapi lainnya.”

Menurut penelitian ini, belahan otak kanan, yang terhubung ke mata kiri, mengkoordinasikan mekanisme bertahan.

Penelitian ini didasarkan pada lateralisasi -pembagian antara sisi kiri dan kanan otak yang mengendalikan proses yang berbeda.

Profesor Clive mengatakan, sapi begitu ideal untuk dipelajari karena mereka memiliki penggunaan mata yang sangat berbeda, karena mata mereka terletak di sisi kepala mereka dan koneksi ke sisi otak lebih jelas daripada manusia.

Informasi kunci:

• Sapi yang cemas dan stres cenderung melihat orang dan hewan lain dengan mata kiri mereka

• Sapi dominan tak memiliki preferensi mata

• Studi ini bertujuan untuk membantu peternak memahami ternak mereka dan mengembang biakkan sapi yang lebih tenang

Penelitian ini melibatkan kerja dari sekelompok mahasiswa, dari berbagai negara, yang awalnya mengamati kawanan 233 sapi di kampus Univerista Gatton.

Dengan menonton dominasi sapi dalam perkelahian di peternakan, penelitian ini dikerucutkan ke 30 ekor sapi yang menampilkan ciri-ciri paling ekstrim -baik yang dominan maupun yang sub-ordinat.

Tim ini mengamati gerakan mata sapi sambil menuntun makhluk ini berjalan mengelilingi jalur tanah yang kotor selebar lima meter dan melihat seseorang yang tak akrab atau asing berdiri di tengah jalur.

Metode ini memaksa sapi berjalan di sebelah kanan atau sisi kiri jalur, memungkinkan para peneliti untuk melihat bagaimana sapi akan bereaksi.

Sapi yang cemas cenderung melihat orang asing di tengah jalur dengan mata kiri mereka, sambil bergerak di sisi kanan jalur, kata Profesor Clive.

"Meski demikian, orang yang berpakaian cukup dikenali seringkali dilirik dengan mata kanan sapi," sebut Clive Phillips.

Distribusi panas juga dieksplorasi untuk melihat apakah ada situasi yang menyebabkan stres pada hewan dan karenanya, meningkatkan aliran darah ke mata.

Semuanya ada di mata bagi peternak baru

Profesor Clive mengatakan, studi ini akan berfungsi sebagai alat yang berharga bagi peternak baru untuk mengidentifikasi tingkat stres dari ternak mereka.

Ia menyebut, walau peternak yang sangat berpengalaman akan mengklaim bahwa mereka memahami perilaku ternak mereka, penelitian ini bisa bermanfaat bagi peternak baru untuk memastikan sapi mereka tetap tenang.”

“Bagi para peneliti, studi ini menyediakan alat untuk mengukur seberapa sapi merespon hal tertentu di lingkungan sekitar,” ujarnya.

"Bagi para peternak, itu adalah alat untuk membantu mereka mengidentifikasi sapi yang tenang dan membiakkan sapi yang lebih tenang,” utara Prof Clive Phillips.

Ia menjelaskan, “Banyak peternak, yang telah lama berkecimpung, mengenali bahwa sapi mereka dalam kondisi sangat baik dan, misalnya, mereka tahu bagaimana menuntun sapi mereka di sisi kiri di mana sapi terasa lebih nyaman untuk melihat ancaman yang dirasakan.”

“Sangat mudah untuk melihat perilaku sapi, tapi sulit untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam kepala mereka … penelitian ini memberikan alat untuk masuk ke dalam kepala mereka,” imbuhnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 19:40 WIB 29/07/2016 oleh Nurina Savitri.