ABC

Kesepakatan Free Trade dengan Indonesia Prioritas Australia

Menteri Perdagangan Federal Australia, Steve Ciobo mengakui harapannya mengenai perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia akan bisa ditandatangani tahun depan merupakan target ambisius, tetapi dia mengatakan hal tersebut tetap akan menjadi prioritas utama.

Steve Ciobo hari ini mengadakan pembicaraan dengan mitranya Menteri Perdagangan Indonesia yang baru diangkat, Enggartiasto Lukita, di Jakarta.
Rincian dari pertemuan bilateral ini tidak terlalu banyak. Tapi ada beberapa rincian dialog keduanya saat konferensi pers usai pertemuan tersebut, dimana Lukita mengatakan ia mendukung gagasan kampus universitas Australia yang beroperasi di zona ekonomi khusus di Indonesia.
“Kami akan bekerja sama dengan Australia dan kami juga setuju dengan jadwal yang kita sepakati untuk memperbaiki kerangka waktu pembahasan negosiasi ini. Tidak ada perubahan,” kata Lukita.
Ada beberapa kekhawatiran bahwa dengan bergantinya Menteri Perdagangan Indonesia, kesepakatan bisa lebih sulit untuk disepakati.
Lukita adalah politisi dengan jam terbang tinggi dan dinilai kurang liberal dalam hal pasar terbuka daripada Menteri Perdagangan Indonesia sebelumnya, Thomas Lembong yang lulusan Harvard.
Ciobo mengatakan ada niat baik dari kedua pihak, tapi dia tidak akan menguraikan setiap poin yang dibahas, atau berapa banyak dia pikir kesepakatan ini bisa menguntungkan Australia.
Ada saran yang menyatakan biasanya sector yang kontroversial seperti ekspor ternak hidup akan dinegosiasikan secara terpisah.
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa pembahasan yang kami lakukan pagi ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia akan bekerja sama,” kata Ciobo.
“Terkait dengan dengan sapi potong, Australia sayangnya beberapa tahun yang lalu, saya pikir, telah membuat keputusan yang sangat sesat secara politis ketika menghentikan ekspor ternak hidup.
“Pemerintah dimana saya bekerja sekarang telah berusaha keras untuk memulihkan hubungan itu dan kita sejauh ini bersama-sama telah melakukan banyak kemajuan.”
Pemerintah Indonesia telah berulang kali mengisyaratkan ingin mengurangi ketergantungan Indonesia pada daging sapi Australia.
Baru-baru ini Indonesia mulai mengimpor daging kerbau dari India.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC, Ciobo mengatakan pembicaraan perdagangan adalah “prioritas utama”.

Ini menggarisbawahi kepentingan yang tengah diupayakan oleh saya dan Pemerintah Koalisi untuk mengamankan kesepakatan perdagangan yang komprehensif ini dengan Indonesia.”
Menteri mengatakan Pauline Hanson tidak banyak terlibat dalam pembahasan negosiasi perdagangan ini, diluar sikapnya yang anti perdagangan-bebas dan anti-Islam.
Negosiasi kesepakatan perdagangan bebas Australia – Indonesia ini dimulai tahun 2012, namun sempat terhenti menyusul terjadinya ketegangan diplomatik termasuk insiden skandal mata-mata dan pelaksanaan eksekusi mati duo Bali Nine.
Indonesia, negara dengan penduduk 250 juta orang dan kelas menengah yang sedang berkembang, adalah mitra dagang ke-12 terbesar di Australia.
Sebuah laporan bersama oleh Kelompok Kemitraan Bisnis Australia menemukan kerjasama antara sektor usaha dari kedua negara terhambat oleh tarif yang tersisa dan peraturan perdagangan, termasuk hambatan membatasi pergerakan orang.
“Indonesia dan Australia telah mencapai kemajuan yang signifikan pada sejumlah isu bilateral non-perdagangan. Namun, kemajuan dalam hubungan bisnis-ke-bisnis, terutama dalam perdagangan dan investasi, telah jauh lebih terbatas,” kata laporan itu.
Kedua negara berharap kesepakatan negosiasi perdagangan bebas bilateral ini bisa rampung pada pertengahan atau akhir tahun depan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini. Diterjemahkan pada pukul 20:16 wib, 02/08/2016 oleh Iffah Nur Arifah.