ABC

Kesenian Indonesia Tampil Setiap Hari di Royal Adelaide Show

Untuk pertama kalinya berbagai kesenian Indonesia tampil di salah satu panggung utama, Goyder Pavillion di Royal Adelaide Show, Australia, setiap hari sampai berakhir Minggu (14/9/2014).

Royal Adelaide Show adalah pertunjukkan terbesar di negara bagian Australia Selatan setiap tahunnya. Biasanya berlangsung selama 10 hari di awal bulan September, dan dihadiri oleh lebih dari 500 ribu pengunjung.

Sama seperti di negara bagian Australia lainnya, Royal Adelaide Show dimulai sebagai pameran produk pertanian namun sekarang juga menjadi ajang promosi bagi produk dari sebuah negara bagian, dan tahun 2014, Royal Adelaide Show diselenggarakan untuk ke-175 kalinya.

https://publisher.radioaustralia.net.au/sites/default/files/images/2014/09/8/ras%201.jpg

Pertunjukkan Kendang Sunda. (Photo: Adelindo Angklung)

Menurut Yen Yen Cheq dari perkumpulan Adelindo Angklung, pertunjukkan kesenian ini merupakan bagian dari kerjasama antara Shone Event dan Adelindo Angklung dengan Royal Adelaide Show.

Setiap harinya jam 17.00 waktu setempat, di Goyder Pavillion tersebut ditampilkan salah satu seni dari Indonesia.

"Hari Jumat (5/9/2014) dimulai dengan pertunjukkan Kendang Sunda. Hari berikutnya Sabtu, dipertunjukkan tiga tari sekaligus yaitu Tor Tor (Sumatera Utara), Poco Poco dari Sulawesi Utara dan Gambyong dari Jawa Timur," kata Yen Yen Chew kepada wartawan ABC International, L. Sastra Wijaya.

Hari Minggu, yang tampil adalah Gamelan Sekar Laras dari Flinders University.
 

ina_ras indo cultural 2

Tarian Tor Tor dari Sumatera Utara. (Photo: Adelindo Angklung)

Semua pertunjukkan ini dilakukan sendiri oleh warga Indonesia yang tinggal di Australia Selatan. "Hanya untuk tanggal 10 September (hari Rabu) yang tampil adalah rombongan kesenian dari Propinsi Jawa Barat," tambah Yen Yen.

Hari Senin yang akan tampil adalah Tari Sunda, dan hari berikutnya Angklung.  Tari Golek akan tampil hari Jumat disusul dengan Tari Saman dan Poco Poco pada hari Sabtu dan diakhiri dengan Tari Kelana.

"Semua pertunjukkan ini dilakukan sukarela oleh warga Indonesia, ini usaha mereka guna mengharumkan nama Indonesia," tambah Yen Yen.

https://publisher.radioaustralia.net.au/sites/default/files/images/2014/09/8/angklung%20RAS.jpg

Stand angklung untuk menarik pengunjung berpartisipasi guna memecahkan rekor dunia hari Sabtu (13/9). Photo: Risa Di Dee)

Selain di Paviliun Goyder, budaya Indonesia lainnya juga mendapat kesempatan tampil di Royal Adelaide Show, yaitu angklung.

Setiap hari jam 15.30 WIB selama 15 menit, perkumpulan angklung Indonesia bernama Adelindo Angklung tampil di Cola Cola stage. Mereka tampil di sana untuk mengajarkan cara memainkan angklung kepada penonton.

Ini disebabkan karena pada hari Sabtu (13/9/2014), Adelindo Angklung mengkoordinir pertunjukkan permainan angklung dalam usaha memecahkan rekor dunia, memainkan angklung dalam waktu bersamaan.

Adelindo Angklung sudah menyediakan 7000 angklung untuk dbagi-bagikan kepada peserta.

"Ada lagi satu slot acara di Coca Cola stage setiap hari jam 3.30 selama 15 menit kami memperkenalkan cara memainkan angklung kepada penonton." jelasnya.

Saat ini rekor dunia bermain angklung bersama terjadi di Washington DC Amerika Serikat di tahun 2013 dimana 5.393 angklung dimainkan bersama.