Kesenian Indonesia Semakin Dihargai di Australia
Pagelaran ASYIK di Melbourne, Jumat lalu (22/07) patut diacungi jempol. Acara tersebut sukses membawa 8 kelompok seni Indonesia yang ada di Australia ke atas satu panggung.
Hampir 200 orang memadati ruangan di sebuah gereja di kawasan Carlton, Melbourne.
Biasanya, acara-acara yang diadakan komunitas Indonesia kebanyakan dihadiri warga Indonesia di Melbourne.
Tapi malam itu, kebanyakan penonton adalah warga lokal Melbourne. Nampak pula beberapa berasal dari Sydney dan Adelaide, yang kebetulan sedang berlibur di Melbourne.
Salah satu pengagas acara ini adalah Murtala, pria asal Aceh Utara yang kini bermukim di Sydney. Murtala yang sebelumnya dikenal sebagai koreografer di Indonesia, adalah pendiri dan anggota kelompok tari Suara Indonesia.
“Maksud dari acara ini tidak lain bersilaturahmi dengan semua masyarakat, dan satu lagi ingin menyatukan semua seniman Indonesia yang ada di Australia,” ujar Murtala kepada Erwin Renaldi dari Australia Plus.
Ada tujuh kelompok tari dari negara bagian Victoria yang ikut tampil di acara Asyik.
Sebut saja Gamelan DanAnda yang membawakan kesenian gamelan dan tari Bali, Putra Panji Asmara dengan penampilan gamelan khas Cirebon, Jawa Barat, serta Tarian Saman oleh kelompok tari Bhineka.
Ada pula tarian dari Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Kalimantan yang dibawakan oleh Sanggar Sang Penari Indonesia, Sanggar Lestari, dan Widya Luvtari Dancers.
Kelompok mahasiswa yang mempelajari bahasa dan budaya Indonesia dari La Trobe University, dikenal dengan nama kelompok BISA, juga tampil dengan tarian yang memukau penonton.
Sementara Suara Indonesia Dance, yang berasal dari Sydney, melakukan penampilan kolaborasi dengan kelompok-kelompok lain.
Banyak anggota dari kelompok-kelompok ini adalah warga Australia, termasuk yang memiliki darah campuran dengan Indonesia.
Kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia biasanya tumbuh setelah mempelajari bahasa Indonesia.
“Banyak orang Australia yang sudah mengenal Indonesia ingin belajar lebih banyak dan mungkin pergi ke Indonesia,” ujar Michael Ewing dari kelompok gamelan Putra Panji Asmara, yang lancar berbahasa Indonesia.
Keberadaan kelompok-kelompok kesenian Indonesia di Australia ini memiliki peranan penting untuk mempromosikan budaya Indonesia.
Beberapa kelompok kesenian misalnya, tidak hanya mempromosikan kesenian Indonesia lewat penampilan, tapi juga melakukan pelatihan ke sekolah-sekolah atau kelompok komunitas dari negara lain.
Tonton serunya pertunjukan ASYIK 2016 di Melbourne, lewat video berikut.