Kerusakan Akibat Kerusuhan di Christmas Island Rp 100 M
Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton mengatakan nilai kerusakan fasilitas tahanan di Christmas Island sekitar $10 juta (sekitar Rp 100 miliar), dan pihak pengelola pusat tersebut, Serco telah memberhentikan sementara 3 orang stafnya.
Dalam wawancara dengan Macquarie Radio, Peter Dutton mengatakan mereka yang melakukan kerusuhan akan dikenai tuduhan kriminal, dan menuduh mereka sebagai 'beberapa kriminal terburuk di negeri ini."
"Orang-orang ini akan harus membayar kerusakan yang mereka lakukan lewat pengadilan." katanya.
"Kita menghadapi beberapa kriminal terburuk negeri ini. Saya kira masyarakat sekarang mengetahui bahwa orang yang berada di pusat tahanan di Christmas Island adalah para penjahat yang melakukan tindak kriminal serius."
Dutton juga mengukuhkan asal dari tujuh orang yang sudah dipindahkan ke penjara di Australia Barat, dengan lima diantaranya berasal dari Selandia Baru, seorang warga Tonga, dan seorang warga Afghanistan.
Dia mengatakan lebih banyak tahanan lagi akan 'dipindahkan' namun tidak menyebutkan jumlah jelasnya.
Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan kemarin mengeluarkan rekaman dan foto mengenai kerusakan di fasilitas tahanan tersebut, dalam kerusuhan menyusul meninggalnya seorang tahanan asal Iran Fazal Chegeni.
Penelitian awal menyebutkan nilai kerusakan sekitar $ 1 juta.
Dutton mengatakan para tahanan ini masuk ke pusat kesehatan dan mengambil obat-obatan. Dutton menambahkan para tahanan menguasai fasilitas tersebut setelah petugas keamanan dari Serco meninggalkan tempat tersebut.
Dutton mengatakan penyelidikan akan dilakukan mengenai kerja perusahaan keamanan Serco yang menjadi pelaksana sehari-hari.
"Ini tidak bisa diterima. Kami mengharapkan fasilitas ini dijalankan dengan baik dan jelas sekali dalam kasus ini terjadi kegagalan." kata Dutton.
Dalam sebuah pernyataan Serco mengatakan pusat tersebut 'memiliki staf yang cukup.'
"Seluruh staf Serco dilatih untuk peran mereka dan mereka mengerti tanggung jawab atas peran masing-masing."
"Dalam kasus ini kami menyelidiki sebab sampai terjadinya kerusuhan, dan telah memberhentikan sementara tiga staf. Pusat tahanan ini memiliki staf yang cukup."