ABC

Kerangka Pemberi Nama Australia Ditemukan di Stasiun Kereta London

Kerangka penjelajah yang memberi nama pada Australia, Kapten Matthew Flinders, ditemukan di situs pemakaman yang kini berada di bawah stasiun Euston di London. Ini 216 tahun setelah dia menjelajah Australia.

Para arkeolog yang bekerja pada proyek rel kereta api berkecepatan tinggi HS2, berhasil memastikan penemuan ini dari plakat kubur yang masih utuh.

“Saya tadinya berharap menemukan kerangka kapal atau jangkar, yang mengaitkannya dengan ekspedisi bahariya,” kata Helen Wass, yang memimpin penggalian ini.

Matthew Flinders meninggal pada usia 40, sehari setelah buku mengenai perjalanannya keliling Australia, A Voyage to Terra Australis, diterbitkan.

Dia dimakamkan di tempat yang pada waktu itu masih pekuburan St James pada tanggal 23 Juli 1814.

Two people in hard hats and high-vis work clothes lean over a dirt grave, carefully lifting out a breast plate
Pekerja mengangkat plakat kuburan Kapten Matthew Flinders.

Supplied: HS2 Limited

Selama bertahun-tahun, makam Kapten Flinders diperkirakan berada di bawah platform 15 di Stasiun Euston. Namun kini bisa dipastikan makamnya bukan di situ.

“Catatan menunjukkan bahwa dia dimakamkan di sini. Dia meninggal dunia di sebuah rumah tak jauh dari sini,” jelas Wass.

Kuburan St. James awalnya dirancang untuk 16.000 jenazah. Namun dengan cepat diperluas untuk 60.000 makam.

Stasiun Euston sendiri diperluas ke pekuburan itu di tahun 1840-an. Saat itu batu nisan Flinders disingkirkan, dan dikhawatirkan jenazahnya hilang selamanya.

Brass breastplate is seen with cursive writing reading "Capt Matthew Flinders RW died 19 July aged 40 years".
Plakat pada kuburan ini memastikan kerangka Kapten Flinders.

Supplied: HS2 Limited

Saat ini situs tersebut masuk dalam proyek infrastruktur terbesar di Inggris. Yaitu, jalur rel kereta HS2 senilai $ 101 miliar antara London dan Birmingham.

Sebagai bagian dari proyek, tim arkeolog dan spesialis diterjunkan untuk menggali sekitar 40.000 kuburan di sana.

Kebanyakan sudah tidak bisa diidentifikasi. Namun plakat kuburan yang menempel pada peti mati Flinders mengkonfirmasi penemuan kerangka navigator Inggris ini.

Proses yang dilewati para arkeolog ini sangat ketat. Begitu menemukan sebidang tanah berbentuk kuburan, mereka sampai menggunakan tangan dan alat mereka untuk menggalinya.

Kuburan Kapten Flinders berada di lokasi yang agak menonjol. “Kapel St. James berada dekat kuburnya,” kata Wass.

“Umumnya semakin kaya akan semakin dekat makam Anda ke gereja, ke Tuhan,” ujarnya.

Pekuburan tersebut mencakup makam sejumlah tokoh terkenal lainnya, termasuk pendiri rumah lelang Christie dan petinju Amerika Bill Richmond. Namun Flinders merupakan penghuni paling terkenal.

“Ini momen yang sangat menggembirakan bagi Australia,” ujar Dubes Australia untuk Inggris George Brandis yang hadir di lokasi.

“Kebetulan sekali penemuan kerangka Matthew Flinders, salah satu penjelajah awal yang hebat, terjadi pada pekan perayaan Hari Australia,” jelasnya.

Kerangka Flinders ini selanjutnya akan diuji lebih lanjut.

Selama ini, arkeolog sudah sering menemukan kerangka di bawah Kota London ketika melakukan penggalian untuk jalur kereta api.

Pada 2013, 20 tengkorak Romawi ditemukan dalam penggalian untuk proyek Crossrail.

Para arkeolog mengatakan, masih ada kerangka yang ditemukan di sepanjang Sungai Thames, yang berasal dari pemberontakan Ratu Inggris Boudicca.

Pada 2015, juga ditemukan kuburan massal ribuan korban wabah penyakit di bawah stasiun Liverpool Street.

Simak berita ini dalam Bahasa Inggris di sini.

Ikuti juga berita lainnya dari ABC Indonesia.