ABC

Kerabat Penumpang Desak Malaysia Tarik Kembali Kesimpulan Resmi Terkait MH370

Kerabat  dari penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 mendesak pemerintah Malaysia menarik pernyataan resmi mereka yang menyimpulkan kalau seluruh penumpang di pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 lalu itu diduga sudah meninggal.

 

Pernyataan resmi pemerintah Malaysia bulan lalu yang mendeklarasikan kalau hilangnya pesawat  MH370 telah diklasifikasikan sebagai kecelakaan dan seluruh penumpang yang berjumlah 293 orang termasuk 6 diantaranya adalah warga Australia diyakini telah meninggal.

Bagi sebagian keluarga penumpang pernyataan tersebut tidak memberikan penyelesaian sebagai mana mestinya dan banyak yang memilih untuk menolak tawaran kompensasi yang diajukan Pemerintah Malaysia.

Keluarga penumpang MH370 asal China yang menolak pernyataan tersebut Hari ini Jum'at (13/2) mendatangi markas Malaysia Airlines di Kuala Lumpur, dengan membawa poster bertuliskan 'MH370 Menuntut Kebenaran' dan 'Hari ini kita, besok bisa jadi Anda'.

"Malaysia mengumumkan MH370 hilang dan tidak ada yang bisa selamat, tapi tidak ada bukti yang membenarkan kesimpulan itu," kata Weng Wan Cheng, ayah dari seorang penumpang wanita MH370.
 
Seorang pebisnis dari Perancis, Ghyslain Watterlos, yang isterinya masuk dalam daftar penumpang MH370 bersama dengan dua dari 3 anaknya, mengatakn dia masih menanti penjelasan mengenai apa yang sebenarnya menimpa pesawat dan para penumpangnya tersebut.
 

"Situasi yang kami hadapi sangat buruk, karena berbagai alasan," tutur Watterlos.

"Pertama kami tidak mendapatkan bantuan sama sekali dan juga berita dari manapun, setelah duka yang kami rasakan selama berbulan-bulan, sekarang kami sudah tidak merasa sedih lagi, tapi kami sangat marah."

Watterlos mengatakan pernyataan Pemerintah Malaysia kalau pesawat itu hilang dan seluruh penumpangnya sudah meninggal tidak menyelesaikan masalah ini.

Menurutnya dia tidak menerima tawaran kompensasi apapun dari maskapai Malaysia Airline meskipun dia tidak akan menerima tawaran itu kalaupun ada.

"Menerima tawaran kompensasi itu bukan sesuatu yang saya perjuangkan saat ini, karena saat ini saya hanya ingin mendapatkan kebenaran bukan kompensasi," tegasnya.

"Saya ingin tahu apa yang terjadi terlebih dahulu,"

Grace Subathirai,  yang ibunya sedang menuju ke Beijing untuk menemui suaminya, mengaku keluarganya menerima tawaran kompensasi senilai $US50,000 dari Maskapai Malaysia Airline namun tidak bersedia menerimanya.

"Saya tidak bisa mematok harga untuk nyawa ibu saya, bagaimana Anda bisa menakar nilai dari seseorang yang sangat berarti dalam hidup Anda dengan uang? saya kira itu tidak mungkin bisa saya lakukan," katanya.

"Menerima tawaran kompensasi itu sama artinya menerima nasib dari seluruh penumpang MH370 dan mengakui kalau mereka sudan meninggal,'

"Kami belum siap menerima apapun tanpa disertai bukti-bukti,'

Menurutnya dia menyambut baik protes yang dilakukan oleh anggota kerabat penumpang MH370 dari China – banyak dari mereka memilih tinggal di Kuala Lumpur sampai peringatan satu tahun hilangnya pesawat itu pada 8 Maret mendatang.

Pesawat Malaysia Airline MH370 hilang Sabtu, 8 Maret 2014 dalam penerbangan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia menuju Bandara Internasional Beijing, dengan membawa 12 kru warga Malaysia dan 227 penumpang dari 15 negara, 6 diantaranya adalah warga Australia.