ABC

Kepincut Keramahan Warga Australia, Pelukis Jenius Akiane Kramarik Pilih Tinggal di Gold Coast

Anak Ajaib di dunia seni yang telah berhasil memukau Oprah dan banyak tokoh dunia, Akiane Kramarik, mengaku sangat menyukai keramahan dan gaya hidup warga Australia yang santai dan damai.  Akiane kemudian pindah ke Pantai Gold Coast, Queensland, Australia dan menyebut kota yang menjadi salah satu ikon pariwisata Australia tersebut sebagai rumah baru yang menyenangkan untuk meniti cita-cita menjadi pelukis terkenal di dunia.

 

Sejak pindah ke Gold Coast,  Akiane banyak menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri dan melukis. (ABC Local:Damien Larkins)

 

Dari pelukis pemula yang rendah hati, Akiane melejit menjadi sosok pelukis terkenal di dunia dan juga berpenghasilan tinggi dari coretan karyanya diatas kanvas.

Lukisan unik dan menonjol dari remaja puteri berusia 20 tahun ini  dibandrol dengan harga masing-masing diatas $300,000 atau sekitar Rp3 miliar.

Karya lukisnya yang detil dan dinamis merangkum berbagai macam aliran seni lukis yang juga dipadukan dengan pandangan, mimpi dan pengalaman nyata hidupnya.

"Saya memiliki gaya lukis sendiri yang Saya namakan aliran Akianisme," katanya sambil tertawa.
 
"Yakni perpaduan antara aliran surrealisme dan realisme yang berpadu dengan imajinasi dan beragam rupa dari sentuhan alam lainnya,"
 
Akiane lahir di keluarga tidak mampu di pinggiran Illinois sampai-sampai keluarganya tidak memiliki TV atau radio dan tinggal jauh dari sanak saudara dan teman. Akiane mengaku masa kecilnya sangat sulit, namun demikian orang tuanya mengasuhnya dengan sangat baik.
 
"Mereka bukan tipikal orang tua kebanyakan yang banyak menuntut anak, sebaliknya mereka sangat memberi saya kebebasan dan membiarkan saya mengembangkan jalur kreatifitas saya," tutur Akiane.
 
Pada usia 3,5 tahun Akiane mulai sering mendapatkan gambaran dan wajah di kepalanya, lantaran tidak bisa menuangkannya dalam kata-kata Akiane lalu menggunakan apa saja yang ada ditangannya untuk membuat ilustrasi dari gambaran dan wajah yang terlintas dibenaknya.
 
"Pena, make-up, tomat hampir semua saya gunakan, saya juga menggambar di dinding, karpet apa sajaa," katanya.
 
Melihat anaknya gemar menggambar, orang tua Akiane lalu membelikannya buku sketsa dan diapun mulai mengembangkan gaya melukisnya sendiri.
 
"Sejak itulah saya tidak bisa lepas dari pensil dan menggambar, pada usia 8 tahun saya kemudian belajar melukis dengan Akrilik dan cat minyak dan dari sanalah cerita bakat melukis saya diawali,"
 
Tidak kenal Oprah
Setahun kemudian ketika berusia 9 tahun, Akiane kemudian menjadi sorotan internasional. Karya seninya menarik perhatian pembawa acara talk show terkenal Oprah Winfrey. Lantaran tidak memiliki televisi, Akiana tidak tahu popularitas Oprah.
 
"Ketika saya pergi ke acaranya saya tidak tahu siapa dia, Saya hanya tahu bahwa dia perempuan yang menakjubkan dan memiliki sifat keibuan dan saya senang berbagi cerita dengan dia." katanya.
 
Penampilannya di televisi tersebut memberikan dorongan besar bagi lukisannya. Sampai-sampai pada usia 10 tahun, lukisan karya Akiane sudah berhasil dijual dengan harga $US10,000. atau sekitar Rp130 juta. 
 
"Oprah memberikan batu loncatan yang membuat saya menjadi dikenal dan saya sangat berterima kasih kepadanya." kata Akiane.
 
Akiane sendiri mengaku sangat senang melukis karena dia mampu mencurahkan emosinya ke kanvas.
 
"Ketika orang melihat emosi mentah saya didalam lukisan saya, itu membuat saya sangat senang karena mereka bisa mengapresiasinya dan membawanya lukisan saya ke rumah mereka,"
 
"Itu mungkin hal terbaik yang bisa diperoleh seorang seniman lukis dan karenanya saya sangat berterima kasih.
Pindah ke Gold Coast
 
Sejak menikah 25 tahun yang lalu, orang tua Akiane selalu bermimpi untuk pindah ke Australia.
 
"Saya pikir alasan umumnya mungkin karena budaya, cara hidup dan perkembangan di Australia dari hari ke hari, keseharian warga Australia yang santai dan damai, dan menurut saya koneksi semacam itulah yang tidak kita dapatkan di Amerika, "kata Akiane.
 
Sembilan bulan yang lalu, Akiane dan orang tuanya bersama empat orang saudaranya pindah ke Gold Coast dan sejak saat itu Akiane mengaku menghabiskan sebagian besar waktunya di Gold Coast untuk dirinya sendiri dan melukis.
 
Meski berada didaerah yang baru, namun menurut Akiane sesekali ada juga warga Australia yang mengenalinya di jalan dan menghentikan langkah hanya untuk memintanya berfoto dengan mereka.
 
Akiane mengaku dirinya yakin bisa tetap menjadi seorang pelukis terkenal di dunia dan menjalani hidup ditepi pantai Gold Coast yang tenang.
 
"Itulah yang saya suka dari seni, karena seni merupakan teman setia yang selalu menemani perjalanan kita,"
 
"Saya bisa membawa serta bakat melukis saya kemanapun saya may, Antartika, Rusia, Amerika kemanapun..saya senang bisa pergi kemana saja selama saya bisa melukis dengan tangan saya,'