ABC

Kepala Babi Dibuang di Toilet Dekat Musala Universitas Western Australia

Potongan kepala babi ditemukan di dalam toilet dekat musala di kampus University of Western Australia (UWA), Minggu (6/12/2015) siang oleh seorang mahasiswa yang hendak mengambil air wudhu. Pihak kampus dan kalangan mahasiswa mengecam tindakan yang dinilai tidak bertanggung jawab tersebut.

Kampus UWA yang terletak di Nedlands memiliki musala bagi mahasiswa Muslim untuk menjalankan ibadah mereka.

Sebagai catatan, berbagai kampus universitas di kota-kota besar Australia umumnya dilengkapi dengan ruangan untuk beribadah bagi masing-masing pemeluk agama termasuk agama Islam.

Hari Minggu siang, Majdi Faleh, mahasiswa PhD asal Tunisia, sedang bersiap untuk menjalankan ibadah shalat dan terlebih dahulu hendak mengambil air wudhu.

Namun alangkah kagetnya dia ketika melihat di toilet jongkok di ruangan itu, ada potongan daging yang belakangan diketahui sebagai potongan kepala babi.

"Perasaan pertama yang saya rasakan adalah merasa terancam," katanya.

Potongan kepala babi ditemukan di dalam toilet musala kampus University of Western Australia. (Foto: Kiriman/Majdi Faleh)
Potongan kepala babi ditemukan di dalam toilet musala kampus University of Western Australia. (Foto: Kiriman/Majdi Faleh)

 

"Bukan karena potongan kepala babinya itu. Sebab bisa saja dalam bentuk yang lain. Tapi lebih pada pesannya," ujar Majdi Faleh.

"Jelas pelakunya punya motivasi untuk mengirimkan pesan bahwa anda tidak diterima di sini atau pesan sejenis itu. Dan bahwa hal ini terjadi di lingkungan kampus, betul-betul mengejutkan," katanya.

Pihak UWA sendiri mengecam hal ini dengan menyebutnya sebagai perbuatan tercela dan menyedihkan.

"Sangat memprihatinkan adanya orang yang menjadikan musala UWA sebagai sasaran serangan," demikian dikatakan juru bicara UWA.

"Kami langsung melaporkan kejadian ini ke polisi untuk ditindaklanjuti," tambahnya.

UWA menyatakan diri sebagai kampus yang selalu berupaya menjadi kampus yang inklusif dan toleran, dan "universitas akan menawarkan bantuan dan dukungan bagi kalangan mahasiswa Muslim".

Organisasi mahasiswa UWA mengutuk keras kejadian ini.

"Kampus UWA kini mengalami kejadian yang tidak pernah terjadi sebelumnya, yaitu tindakan Islamophobia di dalam kampus. Kami mengecam dan tidak menerima perbuatan tersebut," demikian disampaikan perhimpunan mahasiswa setempat.

"Perbuatan seperti ini hanya akan memicu kebencian agama dan ras," tambahnya.

Faleh sendiri menyatakan banyak mendapat dukungan setelah memposting kejadian ini di Facebooknya.

"Dukungan positif dari warga Australia membuat saya merasa aman dan diterima di negara ini," kata mahasiswa S3 tersebut.