ABC

Kemungkinan Pergi Ke Luar Australia, Termasuk Ke Indonesia Masih Kecil Saat Ini

Pakar penerbangan menilai jika diberlakukan, gelembung perjalanan Australia dengan negara tetangganya akan menjadi tidak berguna dan berbahaya tanpa adanya vaksinasi massal.

KP Gelembung Perjalanan

  • Pakar mengatakan perjalanan luar negeri dapat menimbulkan dampak dua-tiga kali lebih buruk bagi perbatasan
  • Gelembung perjalanan pertama yang diperkirakan akan dibuka adalah terhadap Selandia Baru dan Papua Nugini
  • Pakar mengatakan jika sukses, gelembung perjalanan juga bisa dilakukan dengan kawasan Asia Tenggara

Sejak awal pandemi, ide diadakannya gelembung perjalanan agar warga dapat bergerak antar negara dengan bebas sudah sering dibicarakan, namun belum menjadi kenyataan di Australia.

Walaupun warga Selandia Baru dapat mengunjungi beberapa negara bagian di Australia tanpa melakukan karantina, aturan ini tidak berlaku secara timbal-balik.

Gelembung satu arah tersebut sudah diberhentikan sementara sejak lama akibat penularan COVID-19 yang terjadi lagi di kota Auckland pekan ini.

Pemberlakuan gelembung perjalanan saat ini akan “sia-sia”, menurut Tony Webber, dosen senior di Sekolah Penerbangan Universitas New South Wales (UNSW) dan mantan kepala ekonom Qantas.

Dr Webber mengatakan bahaya dari gelembung perjalanan internasional dapat dilihat melalui penutupan perbatasan antar negara bagian dan wilayah Australia.

“Setelah satu atau dua kasus [muncul], perbatasan ditutup dan orang-orang menjadi terjebak,” katanya.

Ia juga mengatakan “bila dilipatgandakan dua atau tiga kali lipat, ini yang akan Anda saksikan [terjadi pada perbatasan] internasional”.

“Bayangkan seseorang terbang dari Sydney … ketika gelembung perjalanan yang ditutup, mereka harus berusaha dan mencari cara untuk pulang dalam jangka waktu yang sangat singkat.”

Australia akan membuka beberapa gelembung perjalanan pertama bagi beberapa negara seperti Selandia Baru, Fiji, Vanuatu, Papua Nugini, Pulau Norfolk, Kaledonia Baru, dan Tahiti, yang “secara relatif berjarak dekat”.

Perdana Menteri Fiji, Fran Bainimarama, mengusulkan ‘Bula Bubble’ pada Juni 2020 lalu, dan Tess Newton-Cain dari Institut Asia Griffith mengatakan ketertarikan untuk melakukan perjalanan pulang sudah meningkat pesat sejak itu.

Dr Webber mengatakan perjalanan panjang menuju Asia Tenggara dapat mengikuti langkah “sukses” dari gelembung negara Pasifik.

A woman with glasses and a blonde bob
Dr Newton Cain mengatakan sangat penting untuk melindungi negara-negara Pasifik.

Linkedin: Tess Newton Cain

Menteri Pariwisata Australia, Dan Tehan mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan gelembung perjalanan dengan negara seperti Vietnam dan Singapura, selama vaksinasi dilakukan “dengan cepat [dengan Australia] secara internasional”.

“Jika Jepang sukses mengurus ‘Olympics’ dan pendistribusian vaksin, ada pilihan lain di sini, jadi kita tetap harus melihat pilihan-pilihan itu,” ujar Tehan dalam wawancara di ‘Nine Radio’ awal bulan ini.

Ketika ditanya mengenai masa depan gelembung perjalanan, CEO Qantas Alan Joyce memberikan contoh gelembung Singapura dan Hong Kong, namun kembali ditunda setelah penularan COVID-19 terjadi lagi di sana.

Akhir Desember lalu, Joyce mengatakan kepada Quarterly Report bahwa ia “hanya menunggu, seperti semua orang lainnya”, perkembangan perjalanan di tahun 2021.

Virgin Australia tidak akan melakukan perjalanan penerbangan internasional sampai Juni.

Maskapai penerbangan tersebut terus mengawasi apakah gelembung bebas karantina dengan Selandia Baru, Kepulauan Pasifik, dan Indonesia akan muncul.

A row of Virgin Australia aircraft grounded at on airport after the company went into voluntary administration in April 2020.
Virgin Australia tidak akan melakukan perjalanan penerbangan internasional sampai Juni.

ABC News: John Gunn

Namun, juru bicara maskapai Virgin Australia mengatakan pihaknya tetap waspada akan “ketidakpastian” penutupan perbatasan.

Walau demikian, wakil presiden Asosiasi Transportasi Udara (IATA) untuk Asia Pasifik mengatakan “gelembung perjalanan kemungkinan besar akan menjadi cara pemerintah untuk mulai membuka perbatasan”.

“[Vaksinasi] dapat membantu pemerintah dalam membuka kembali perbatasan secara terbatas, dan di saat yang bersamaan mengizinkan mereka untuk menguji dan melihat prosesnya sebelum membuka perbatasan lebih jauh,” ujar Conrad Clifford.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.

Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia

Twitter