ABC

Kemudahan Nikmati Pantai Australia Bagi Difabel

Australia cukup mempertimbangkan kemudahan bagi warga dan turis difabel untuk dapat tetap beraktivitas, dengan membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang ramah bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Salah satunya adalah saat mereka pergi ke pantai.

Sebuah inisiatif bernama Accessible Beaches digelar di sejumlah pantai di Australia, untuk menyerukan para pemerintah lokal khususnya di kawasan pinggiran pantai agar menyediakan jalur khusus yang bisa digunakan para warga difabel yang menggunakan kursi roda.

Dalam kegiatan yang digelar di Henley Beach, awal bulan Februari 2017, terlihat ada warga Indonesia yang berpartisipasi. Lina Herliana, misalnya. Mahasiswi program master di University of Adelaide ini menjadi salah satu relawan yang membantu para pengguna kursi roda untuk dapat menikmati pantai.

Warga Indonesia lainnya adalah Cucu Saidah, yang menggunakan kursi roda. Cucu yang kini sedang tinggal di Adelaide sebagai mahasiswi internasional menuliskan pengalamannya saat mengunjungi pantai tersebut.

(Kanan ke Kiri) Barisan satu: Cucu Saidah dan Faisal Rusdi. Barisan dua: Sito Rukmi dan Lina Herliana.
(Kanan ke Kiri) Barisan satu: Cucu Saidah dan Faisal Rusdi. Barisan dua: Sito Rukmi dan Lina Herliana.

Foto: Koleksi Lina Herliana

Nama saya Cucu Saidah. Tempat lahir saya di Garut tetapi saya sekolah dan lama tinggal di Bandung. Sejak tahun 2007 saya sudah beberapa kali pindah ke kota lain, seperti Sukoharjo dan Jakarta.

Saya juga pernah tinggal di Jepang selama satu tahun dan di Amerika Serikat selama 1 tahun, selain pernah juga mengunjugi beberapa negara lain.

Sejak tahun 2016 lalu, saya belajar di Flinders University, Australia Selatan sebagai penerima beasiswa Australia Awards. Saya engambil jurusan Public Policy atau soal kebijakan publik.

Di Indonesia, kebetulan pekerjaan dan bidang keahlian saya adalah memberikan advokasi soal hak orang-orang dengan disabilitas.

Saya sudah sering wisata ke pantai baik di Australia, Indonesia, ataupun di negara lain yang pernah saya tempati ataupun kunjungi dengan singkat.

Saya pernah berwisata ke pantai yang aksesibel, atau ramah bagi pengguna kursi roda di negara lain. Tapi kegiatan Accessible Beaches di Australia memiliki arti tersendiri bagi saya.

Cucu Saidah dan suaminya Faisal Rusdi saat mencoba mendekat tepi pantai
Cucu Saidah dan suaminya Faisal Rusdi saat mencoba mendekat tepi pantai

Foto: Facebook, Accessible Beaches

Kegiatan ini tidak hanya dinikmati oleh saya, tetapi juga komunitas pengguna kursi roda lainnya. Saya melihat wajah-wajah yang sangat bahagia, setelah mereka akhirnya bisa merasakan basahnya air laut secara langsung.

Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kampanye soal penyadaran publik soal disabilitas yang dikemas secara apik. Orang-orang yang hadir tidak hanya melihat, tetapi bisa langsung berinteraksi.

Meski saya sendiri tidak mencoba jenis kursi roda khusus untuk pantai dan tidak ikut berenang di pantai, tapi saya sangat bahagia bisa menggunakan wheelchair-mat, sebuah karpet khusus yang memudahkan kursi roda elektrik saya untuk dapat menjangkau pasir pantai.

Menurut saya, kegiatan seperti ini sudah sepatutnya ditiru oleh Indonesia.

Betapa tidak, Indonesia memiliki keindahan laut dan pantai yang lebih kaya dan menawarkan lebih banyak sekali pilihan.

Mungkin jika melihat sepintas, peralatan yang diperlukan terbilang mahal.

Tetapi saya yakin ada bahan lokal yang bisa digunakan untuk membangun fasilitas yang memudahkan para pengguna kursi roda, orang tua, bahkan ibu yang membawa kereta bayi.

Cucu Saidah saat mencoba lintasan khusus bagi pengguna kursi roda
Cucu Saidah saat mencoba lintasan khusus bagi pengguna kursi roda

Foto: Facebook, Accessible Beaches

Oleh karena itu kegiatan seperti Accessible Beaches di Australia menjadi sangat penting untuk dicoba di Indonesia. Karena semua orang punya hak yang sama untuk menikmati keindahan alam pantai.

Saya berharap setidaknya ada program uji coba atau pilot project yang bisa dilakukan di salah satu pantai di Indonesia, sebut saja Bali, misalnya sebagai pulau turis.

Jika wisata pantai menjadi ramah dan mudah dinikmati bagi pengguna kursi roda, maka akan lebih banyak manfaatnya. Termasuk mendatangkan penghasilan bagi pemerintahan setempat.

*Cucu Saidah, mahasiswa S2 di Flinders University. Tulisan ini adalah pendapat pribadi.