ABC

Kemenangan Trump Akan Picu Politik Konservatif di Australia

Kalangan konservatif di Australia sedang menikmati sampanye. Mereka melakukan toast atas kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS dan apa yang mereka yakini sebagai dampaknya terhadap Australia. Yaitu, bangkitnya perpolitikan yang semakin konservatif.

ABC menanyai sejumlah politisi konservatif di Australia di sela-sela perayaan atas kemenangan Trump tersebut dan apa artinya bagi perpolitikan setempat.

Apakah akan lebih konservatif?

Anggota DPR dari Partai National George Christensen meyakini hal itu akan terjadi. Bahkan, katanya, Australia sedang menuju ke arah yang lebih konservatif.

George Christensen smiles at the camera
Anggota DPR Australia George Christensen.

ABC News: Marco Catalano

“Gerakan yang kita saksikan di AS akan merasuki politik Australia. Saya kira hal itu sudah terjadi,” ujarnya.

“Ini menunjukkan rakyat menghendaki gaya politik yang berbeda, bukan politik sebagaimana biasanya,” tambah Christensen.

Sementara Senator Pauline Hanson dari Partai One Nation menyatakan, kemenangan Partai Republik di AS merupakan contoh terbaru perubahan politik global ke arah yang lebih konservatif.

“Hal serupa terjadi dengan Brexit,” ujarnya. “Inilah yang terjadi di seluruh dunia, bahkan termasuk terpilihnya saya.”

Hal senada dikemukakan Senator Malcolm Roberts yang juga dari Partai One Nation. Dia mengatakan partainya telah menjalin hubungan dengan kubu Trump.

Menurutnya, dia dan rekan-rekannyalah yang terbaik menjadi perantara dengan Trump.

“Kami menganggap ini sebagai peluang bagus, peluang bagus untuk memulihkan kebebasan dan buat kami sebagai partai One Nationnya Pauline Hanson, satu-satunya partai yang bisa membangun hubungan dengan Kepresidenan Trump. Dan kami telah memulainya, mereka pun telah menghubungi kami,” ujarnya.

Malcolm Roberts holds Gadsden flag
Politisi Partai One Nation Malcolm Roberts.

ABC News: Ross Nerdal

Apa pelajaran untuk Australia?

Christensen mengatakan Pemerintah Australia fokus pada isu-isu yang tidak tepat.

“Bukan hal-hal yang jadi bahan pembicaraan di pub-pub dan di jalanan. Kita harus kembali ke basis,” katanya.

"Ini sama saja dengan memperhatikan dan menerima masukan dari rakyat biasa, bukan dari para elit masyarakat. Tak ada salah kan?" katanya.

Sementara itu Senator Eric Abetz dari Partai Liberal sependapat bahwa politisi harus mengambil pelajaran.

“Para anggota parlemen perlu nyambung dengan warga masyarakatnya, memahami aspirasi mereka dan pastikan kita bicara isu-isu yang ingin mereka bicarakan,” katanya.

Namun dia tambahkan bahwa media juga kini tidak sinkron. “Kebanyakan komentator sayap kiri yang tampaknya mendominasi media kita juga tidak nyambung dengan rakyat biasa,” tambah Senator Abetz.

Di bagian lain, Senator Hanson mengatakan Australia perlu mengembalikan kekuasaan ke tangan rakyat.

“Rakyat menyatakan kami ingin perubahan. Kami tak mau lagi dikontrol oleh para parpol besar, oleh para pengusaha besar,” ujarnya.

Isu apa yang diperduli rakyat Australia?

Para politisi yang ditanyai ABC ini sepaham mengenai isu-isu yang diperduli rakyat. Yaitu, lapangan kerja, ekonomi dan keamanan nasional.

Liberal senator Eric Abetz
Senator Australia Eric Abetz.

ABC News: Gregor Salmon

Senator Abetz mengatakan, “Jelas apa yang dikehendaki rakyat Australia adalah lapangan kerja, keterjaminan lapangan kerja dan kepastian masa depan”.

Menurut dia kebijakan-kebijakan yang secara sosial progresif tidaklah jadi agenda penting bagi rakyat.

“Tidak pernah disampaikan pada Anda saat Anda temui mereka atau datangi rumah mereka,” ujarnya.

Sementara Christensen mengatakan, semuanya terkait dengan isi dompet para pemilih.

“Ini semua hal-hal yang kita buat jadi sangat sulit bagi semua pihak: tagihan listrik, harga BBM,” ujarnya.

Menurut dia kerja keras presiden terpilih AS dan gerakan konservatif dimulai dari sekarang.

“Banyak tekanan terhadap Donald Trump sekarang untuk mewujudkannya, atau dia hanya akan bertahan selama empat tahun saja,” ujarnya.

Diterbitkan Pukul 12:30 AEST 10 November 2016 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.