Kembar Siam Bhutan Pulang Dari Australia Setelah Empat Bulan di Melbourne

Dua bayi perempuan asal Bhutan Nima dan Dawa yang datang sebagai kembar siam sekarang sudah meninggalkan Melbourne empat bulan setelah operasi untuk memisakan mereka berhasil dilakukan di RS Royal Children Melbourne.

Karena kedekatan mereka selama ini, kedua bayi berusia 20 tahun tersebut duduk di satu bangku dalam pesawat yang membawa mereka kembali ke negara asal.

Keduanya berhasil dipisahkan bulan November lalu oleh tim medis yang beranggotakan 18 orang dalam operasi selama 6 jam.

Perjalanan mereka kembali ke Bhutan, dengan ibu mereka Bhumchu Zangmo disertai dua pembantu memerlukan waktu 22 jam.

Kembar tersebut yang masih saling mengaitkan kaki kalau tidur, sekarang mulai belajar berjalan, namun masih tidur di satu ranjang.

"Nima sudah bisa berjalan, dan Dawa sudah hampir bisa berjalan, jadi mereka melakukan apa yang dilakukan anak-anak sesuai mereka." kata Deb Pickering, dari Children’s First Foundation yang membantu usaha operasi.

“Mereka masih suka bersama-sama, mereka tidur dengan nyenyak, mereka tidur pagi, sore dan tidur sepanjang malam.”

Ibu kedua bayi tersebut Bhumchu Zangmo tiba di ruang keberangkatan Bandara Melbourne mendorong kereta bayi dua tingkat dan ditemani staf dari Children’s First Foundation, yang mendanai operasi dan biaya mereka selama di Australia.

"Terima kasih semuanya … Nima dan Dawa sangat gembira dan saya juga senang. Terima kasih." kata Zangmo.

Zangmo mengatakan bahwa akan ada perayaan menyambut kepulangan mereka ke Bhutan, namun tim medis memperkirakan mereka akan hidup dengan normal setelah adanya berbagai penyambutan.

Tim medis di Bhutan akan membantu kedua anak tersebut untuk tumbuh normal, namun mereka tidak akan memerlukan terapi apapun di masa depan.

"Tidak akan ada operasi lagi. Jadi setelah operasi pemisahan, kehidupan mereka akan normal seperti biasa."

“Saya kira ini adalah hasil terbaik yang diharapkan Zangmo ketika dia ke sini, dan saya kira semua di atas apa yang diperkirakannya akan terjadi.”

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini