ABC

Kemampuan Bahasa Anak Gagap Lebih Baik

Anak gagap yang kesulitan berbicara dengan lancar, ternyata berpeluang memiliki kemampuan bahasa yang jauh lebih baik dibandingkan rekan seusianya. Demikian temuan dari studi terbaru di Australia.

Temuan yang dipublikasikan di Jurnal  Internasional Patologi Bahasa Lisan  ini menambah perdebatan mengenai dampak gagap bicara pada perkembangan bahasa.

Peneliti dalam kajian ini, Amy Watts, seorang mahasiswa S-3 di Institut Riset Anak Murdoch, mengatakan studi ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana kemampuan komunikasi dan  bahasa pada anak yang memiliki sejarah gagap dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak memiliki sejarah gagap.

Dia  mengatakan pendapat orang mengenai dampak gagap pada perkembangan  bahasa sangat beragam. Ada yang  meyakini kalau gagap bisa memicu kesulitan bahasa dan ada juga sebaliknya yang mengatakan anak gagap sebenarnya memiliki perkembangan bahasa yang normal dan bahkan terkadang sangat jauh meningkat.

Watts dan koleganya kemudian menganalisa data yang dikumpulkan dari dua studi jangka panjang yang sebelumnya sudah dilakukan, yakni Riset Bahasa Awal di Victoria (ELVS)  dan Riset Bahasa Awal (ELVS)  anak-anak gagap.

Riset ELVS merekam perkembangan bahasa sekelompok anak-anak Australia yang berasal dari komunitas yang cukup luas berusia antara 2 – 5 tahun yang mulai dilakukan pada tahun 2002 lalu. Sementara studi serupa di kalangan anak-anak gagap dimulai tahun 2005 yang difokuskan pada perkembangan bahasa awal anak-anak yang menderita gagap.

Peneliti mendapati kalau berdasarkan data dari kedua kajian ini, ternyata angka yang diraih kelompok anak gagap lebih tinggi dalam hal kemampuan bahasa dibandingkan kelompok anak-anak yang tidak gagap.

"Tampaknya dalam kajian dikelompok anak gagap menemukan kemampuan bahasa yang lebih kuat,” kata Watts.

"Ini memang temuan yang mengherankan, tapi kita belum mengetahui apakah perbedaan ini tetap sama ketika anak-anak ini berusia 7 tahun,”

"Poin yang sangat penting adalah, kalau anak gagap ternyata lebih memiliki kemampuan bahasa yang sesuai dengan tahapan perkembangan mentalnya.

Menurutnya temuan ini semakin menegaskan kalau bahasa tampaknya tidak menjadi faktor yang memicu atau meningkatkan gagap yang dialami seseorang,”

"Tampaknya gagap tidak memiliki dampak buruk bagi perkembangan bahasa, secara rata-rata kelompok anak yang gagap memiliki kemampuan bahasa sebagaimana mestinya,” tegas Watts.