ABC

Keluarga tentara Australia yang tewas di Afghanistan kritik ADF

Ayah dari salah seorang tentara Australia yang tewas di Afghanistan tahun lalu mengatakan keluarga para korban masih mengeritik cara Pasukan Pertahanan Australia (ADF) mengusut insiden itu.

ADF kemarin mengumumkan penangkapan seorang mantan tentara Afghan yang dituduh membunuh tiga tentara Australia, Agustus 2012.

Mantan sersan Hekmatullah dituduh menembak mati Lance Corporal Stjepan Milosevic, Sapper James Martin dan Private Robert Poate dalam "serangan kawan" di provinsi Uruzgan.

Hekmatullah sebenarnya ditangkap di Pakistan bulan Februari, tapi hal itu tidak diumumkan untuk alasan keamanan sampai ia dipindahkan ke Afghanistan. 

Hugh Poate, ayah dari Robert Poate, mengatakan kabar mengenai penangkapan tersangka itu melegakan keluarga para korban. Tapi, kata Hugh Poate kepada ABC, mereka masih prihatin bahwa laporan yang dikeluarkan ADF minggu lalu mengenai insiden itu disensor ketat.

Sebagian besar laporan itu, katanya, dihitamkan penuh untuk menutupi informasi. "Tidak ada alasan untuk itu. Tidak masuk akal. Dan laporan itu satu-satunya yang kita peroleh dari ADF mengenai kematian anak-anak kami," katanya.

Menurut Hugh Poate, keluarga para korban masih bingung dan marah mengenai cara penanganan persoalan ini, dan mereka menyerukan dilakukannya pemeriksaan koroner.

Kantor koroner Brisbane sedang mempertimbangkan permohonan mereka.

Tidak ada dalam laporan

Menurut Hugh Poate,  keluarga para korban berpendapat ada kegagalan di pihak intelijen yang telah memungkinkan diterimanya Hekmatullah masuk pasukan Afghan.

Mereka juga berpendapat, ada kegagalan di pihak pimpinan militer Australia karena tidak memberikan peringatan yang memadai mengenai kemungkinan meningkatnya serangan dari tentara kawan. "Perlu dilakukan satu pengusutan lagi, karena semua fakta dari insiden itu tidak ada dalam laporan," kata Poate.

Keluarga korban, kata Poate, sempat melihat naskah laporan yang belum banyak dihitamkan selama beberapa jam untuk dibaca. Mereka tidak melihat alasan mengapa penghitaman laporan itu dilakukan.

Poate menuding penghitaman itu dimaksudkan menutupi informasi dengan alasan keamanan operasional. Tapi ia berpendapat tidak sepantasnya keluarga para korban harus memperdebatkan soal itu dengan ADF.

"Toh kematian para korban ini sebagian besar dikarenakan kelalaian orang-orang tertentu dalam ADF. Paling tidak sekarang setelah pasukan Australia keluar dari Afghanistan, mereka seyogyanya memberi kami naskah laporan yang tidak ditutupi tinta hitam," katanya.

13 bulan terakhir sejak kematian putera mereka merupakan masa sulit bagi keluarga Poate. Foto Robert dan kenang-kenangan dari masa dinas militernya menghiasi ruangan rumah mereka di Canberra.

Pengumuman panglima ADF David Hurley mengenai penangkapan Hekmatullah, katanya,  "melegakan, tapi tidak akan mengubah sejarah."

"Kami sulit punya anak, jadi kedua anak yang kami punyai ini merupakan karunia besar dari Tuhan," tutur Poate kepada ABC tidak lama setelah kabar mengenai penangkapan Hekmatullah disiarkan.