ABC

Keluarga Petani Pelaku Bunuh Diri Rentan Pengucilan dan Pengabaian

Kasus bunuh diri yang banyak melanda masyarakat petani di Australia ternyata memicu banyak masalah psikologis dan sosial bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Selain dikucilkan, mereka juga menghadapi beban keuangan dan pengabaian.

Kasus bunuh diri dikalangan masyarakat petani di Australia diketahui jauh lebih tinggi dibandingkan dengan komunitas masyarakat lainnya.

Sejauh ini sudah banyak studi mengenai faktor pemicu kasus bunuh diri, tapi masih belum banyak yang mengetahui bagaimana dampaknya.

Sebuah studi terbaru menemukan kalau anggota keluarga petani yang melakukan bunuh diri banyak mengalami tekanan mulai dari dikucilkan, menghadapi beban keuangan maupun pengabaian oleh masyarakat.

Kandidat PhD dari Universitas New England, Alison Kennedy meminta dilakukannya respon bagi kasus bunuh diri dikalangan petani yang juga mempertimbangkan nuansa budaya dan pola perilaku di kalangan komunitas petani.

Untuk mengeksplorasi dampak kehilangan ini, Allison Kennedy telah meneliti 25 orang yang terkena dampak dari kematian di kalangan masyarakat petani, 18 diantaranya tewas  bunuh diri dan dan tujuh lainnya tewas karena kecelakaan.

Beberapa diantaranya bahkan pernah mengalami beberapa kematian. Kennedy menekankan perlunya kegiatan pencegahan bunuh diri mengingat ada lingkaran resiko kasus bunuh diri.

"Mereka yang telah terkena dampak dari bunuh diri atau kematian dramatis lainnya resiko untuk ikut melakukan kasus bunuh diri semakin besar,”

"Karena kasus bunuh diri yang mereka alami dampaknya meluas pada kesehatan mental dan hubungan mereka dan cara mereka menjalani hidup,”

Melalui percakapan mendalam dengan warga yang terlibat dalam penelitian ini, Kennedy mengenali adanya pola perilaku dalam reaksi mereka menghadapi kematian anggota keluarga yang mereka sayangi.

"Semangat hidup menyendiri, bersikap tabah, kemandirian dan perilaku semacam itu terpupuk dalam gaya hidup mereka baik ketika bekerja maupun dilingkungan masyarakat,” katanya.

Anggota keluarga juga banyak yang enggan berkonsultasi dengan professional untuk menghadapi masalah mereka. Alih-alih anggota keluarga pelaku bunuh diri lebih banyak yang memilih meninggalkan rumah mereka untuk memulai hidup baru.

"Sebenarnya para partisipan benar-benar membutuhkan bantuan untuk tetap bisa terikat dengan tempat mereka, meskipun itu adalah lokasi dimana kematian anggota keluarganya terjadi.

Temuannya ini menurut Kennedy akan disusun menjadi laporan yang diharapkan akan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi otoritas dan petugas kesehatan dalam merespon masalah maraknya kasus bunuh diri dikalangan komunitas petani.

"Tujuan utama dari riset ini adalah untuk mengetahui apa sebenarnya bantuan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat didalam komunitas petani dan membantu mereka merancang sebuah pendekatan yang tepat,” kata Kennedy.

Menurutnya penting juga masyarakat umum bisa mengakses laporannya, karena masyarakat sering membahas itu itu.

"Mendapatkan laporan tertulis akan memungkinkan mereka membaca dan memahami apa yang mereka alami memang hal  yang tidak biasa dan dapat membantu menormalkan perasaan mereka juga,”