ABC

Keluarga Pencari Suaka Diijinkan Tinggal Sementara di Australia

Pengadilan federal akhirnya memberikan penangguhan sementara bagi keluarga pencari suaka yang menginginkan tetap tinggal di Brisbane agar dapat mengakses pengobatan untuk bayinya yang sakit.

Keluarga pencari suaka asal Myanmar itu ditransfer dari pusat pemrosesan sementara di Nauru ke rumah singgah di Brisbane sebelum bayi mereka lahir.

Kuasa hukum mereka berargumen kalau keluarga itu harus diijinkan untuk tetap tinggal di Brisbane karena anak bayinya baru lahir di Australia dan mereka mengkhawatirkan kesehatannya jika mereka dikembalikan ke kamp di lepas pantai.

Anak  bayi yang diberi nama Faris itu menderita gangguan pernafasan dan kesulitan makan sejak lahir di Rumah Sakit Brisbane.

Pada Jum’at (29/11/2013), pengadilan memerintahkan Negara Persemakmuran memberikan pemberitahuan kepada keluarga ini dua hari sebelum jadwal mereka dikirim kembali ke Nauru.

"Pemerintah telah berkomitmen sebelum mengembalikan keluarga ini ke Nauru mereka akan memberikan kesempatan pemeriksaan yang adil dan surat pengumuman 2 hari sebelumnya,” kata kuasa hukum mereka Murray Watts.

"Ini merupakan hasil yang bagus untuk keluarga ini dan dengan kepastian ini kita sebagai negara juga perlu memikirkan tentang praktek tidak menahan anak-anak di lepas pantai sama sekali.”

Keputusan itu terjadi hanya beberapa hari setelah badan pengungsi PBB memperingatkan bahwa pendekatan Australia untuk menangani pencari suaka mungkin melanggar hukum internasional.

UNHCR merilis dua laporan tentang pusat-pusat penahanan Nauru dan Pulau Manus, dan meningkatkan kekhawatiran serius tentang kondisi hidup para pengungsi di kedua fasilitas itu.

Seorang juru bicara pengacara Maurice Blackburn mengatakan Commonwealth kini tengah mempertimbangkan apakah keluarga itu dapat tinggal di Australia.

Juru bicara itu mengatakan dan proses itu bukan sesuatu yang dapat dikompromikan dengan pengacara.

Sebelumnya pengacara keluarga pencari suaka itu mengatakan keputusan mendukung keluarga pengungsi bisa menjadi preseden hukum dalam hal pertimbangan informasi kesehatan dan hak-hak bayi yang baru lahir untuk tetap berada di Australia.

Kedatangan perahu Bulan November terendah dalam 5 tahun

Sementara itu, Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison mengatakan jumlah kedatangan kapal pencari suaka pada November ini merupakan yang terendah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Berbicara kepada media dalam pengarahan mingguannya mengenai isu pencari suaka, Morrison mengatakan sejak Operasi Kedaulatan Perbatasan – upaya pemerintah Australia untuk menghentikan kedatangan perahu pencari suaka – dimulai, 751 orang datang dengan menggunakan 15 kapal.

"Dibawah pemerintahan terdahulu, setelah pengumuman kesepakatan pemukiman, 461 orang belum termasuk kru kapal berhasil mendarat di Australia setiap pekannya.

"rata-rata jumlah penumpang kapal pencari suaka, 72 per kapal dalam periode tersebut ke sekitar 50 orang itu menunjukan kalau pencari suaka semakin kesulitan mencari peluang ke Australia.”

Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan, Letnan Angus Campbell, dalam brifing yang sama mengatakan musim hujan di kawasan utara Australia dari November hingga April, merupakan waktu yang sangat berbahaya untuk melakukan perjalanan lewat laut ke Australia.