Keluarga Korban MH370 Kesal Diberitahu Terlambat Hadiri Pengumuman di KL
Seorang perempuan asal Queensland Danica Weeks kesal setelah hanya mendapat pemberitahuan 48 jam sebelumnya untuk menghadiri penjelasan pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur mengenai tragedi pesawat MH370.
Suami Danica, Paul termasuk di dalam 293 orang yang berada dalam pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 tersebut yang hilang dalam penerbangan antara Kuala Lumpur dan Beijing bulan Maret 2014.
Pemerintah Malaysia hari Senin (30/7/2018) mengeluarkan laporan akhir mengenai penyelidikan mereka soal hilangnya pesawat tersebut.
Namun Danica mengatakan dia hanya mendapat pemberitahuan dua hari lalu, dan dengan jarak 6000 km dari Queenslands, dia tidak bisa terbang ke Kuala Lumpur untuk menghadirinya.
“Saya tidak bisa langsung berangkat begitu saja dalam waktu 48 jam.” kata Danica Weeks.
“Saya ingin ke sana, untuk mendapat penjelasan. Saya sudah lama menunggu untuk melihat apa isi laporannya.”
Menurut Danica, bila dia diberitahu jauh sebelumnya dan tiketnya dibayari, maka dia akan hadir di Kuala Lumpur.
Dia sekarang kesal karena tidak memiliki kesempatan untuk bertanya kepada pemerintah Malaysia mengenai apa yang terjadi.
"Kami kehilangan keesempatan untuk bertanya langsung dengan bertatap muka." katanya.
Kesimpangsiuran informasi
Seorang perwakilan kelompok pendukung keluarga korban menelpon Danica minggu lalu mengatakan bahwa akan ada penjelasan dari pemerintah Malaysia, namun keluarga korban harus pergi dengan biaya sendiri.
Danica memutuskan tidak pergi, namun di hari Kamis mendapat pemberitahuan bahwa ‘tiket pesawat ke KL akan dibayar’.
Dia sekarang ingin tahu apakah ada keluarga korban dari Australia yang bisa sampai ke Malaysia untuk mendengar penjelasan pemerintah.
“Mereka mungkin ada dalam situasi yang sama, tidak akan punya waktu cukup untuk sampai di sana.” katanya.
“Saya sangat marah, karena tawaran ini hanya diberikan 48 jam sebelum waktunya.”
"Saya akan pergi ke sana untuk bertanya mengenai dimana keberadaan suami saya."
Danica mengatakan anak-anaknya terus bertanya mengenai apa yang terjadi, dan Danica tidak bisa memberikan jawaban pasti.
“Kami harus tahu, kita tidak bisa kehilangan pesawat Boeing begitu saja.” katanya.
Perpisahan terakhir
Danica Weeks mengucapkan selamat berpisah kepada suaminya Paul tanggal 8 Maret 2014 di saat Paul menaiki pesawat dari Perth ke Beijing lewat Kuala Lumpur.
Hilangnya pesawat Boeing 777 MH370 sampai sekarang merupakan misteri terbesar dalam dunia penerbangan.
Pencarian yang didanai secara pribadi untuk menemukan pesawat telah dihentikan bulan Mei.
Danica dan keluarga korban lainnya sudah menunggu laporan pemerintah Malaysia yang diharapkan akan bisa memberikan informasi mengenai apa yang terjadi.
Namun Danica mengatakan dia tidak banyak menaruh harapan.
“Kami sudah berkali dikecewakan. Saya khawatir mereka tidak akan banyak memberikan informasi.” katanya.
Dia sekarang harus menunggu penjelasan dari pemerintah Malaysia mengenai hilangnya pesawat.
“Langkah saya berikutnya adalah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Australia (Michael McCormack), untuk bertanya, sekarang dengan adanya laporan, apa langkah selanjutnya.”.
"Orang-orang yang kami cintai ada dalam pesawat. Kami ingin jawaban. Sesuatu pasti terjadi."
Danica Weeks sendiri mengatakan bahwa sesuatu telah terjadi dengan pesawat dan itu bukan karena tindakan yang dilakukan pilot.
“Saya percaya sesuatu telah terjadi dengan pesawat dan pilot berusaha berbalik arah.”
“Pesawat itu mungkin dalam keadaan autopilot selama tujuh jam sebelum jatuh ke dalam laut.”
“Itu teori saya, namun semua masih misteri saat ini. Saya berharap di satu hari nanti, kami akan mendapat jawabannya.”