ABC

Keluarga Julian Cadman Korban Serangan Teror Barcelona Berduka

Bocah 7 tahun asal Sydney, Julian Cadman, dipastikan meninggal dunia dalam serangan teror pekan lalu di Las Ramblas, Barcelona. Pihak keluarga, yang sempat menunggu dalam ketidakpastian-pun, berduka.

“Julian adalah anggota keluarga kami yang sangat dicintai dan dipuja,” kata keluarga Julian dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (20/8/2017) malam.

“Di saat menikmati pemandangan Barcelona bersama ibunya, Julian diambil dari kami dengan cara yang menyedihkan.”

Ibu Julian, Jumarie, yang dikenal sebagai Jom, juga terluka parah dalam insiden tersebut setelah seorang teroris mengemudikan sebuah van berkecepatan tinggi ke jalur pejalan kaki yang terkenal di Spanyol itu.

Ia masih dirawat di rumah sakit Barcelona.

Keluarga Julian dan Jom mengatakan bahwa mereka akan mengenang Julian sebagai anak yang “energik, lucu dan lincah” yang selalu bisa membuat mereka tersenyum.

“Kami sangat diberkati untuk memilikinya dalam hidup kami dan akan mengingat senyumannya dan menyimpan kenangannya di hati kami,” bunyi pernyataan tersebut.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam mencari Julian. Kebaikan Anda luar biasa selama masa sulit ini.”

“Kami juga mengakui bahwa kami bukan satu-satunya keluarga yang terpengaruh oleh kejadian tersebut, doa dan simpati kami bersama semua orang yang terkena dampak.”

Julian Cadman digambarkan sebagai ‘bocah yang menyenangkan’ dengan ‘hati yang tulus’.
Julian Cadman digambarkan sebagai ‘bocah yang menyenangkan’ dengan ‘hati yang tulus’.

Facebook: Jom Cadman

Komunitas sekolah berduka

Julian bersekolah di Sekolah Dasar Katolik St. Bernadette di Lalor Park, Sydney barat.

Greg Whitby, direktur eksekutif keuskupan Katolik Parramatta, pada Senin (21/8/2017) pagi, mengeluarkan sebuah pernyataan atas nama sekolah, yang menggambarkan seorang anak laki-laki yang dicintai oleh para guru dan rekan-rekannya.

"Julian adalah anak kecil yang menyenangkan -selalu penasaran dan energik dengan hati yang baik dan murah hati," tulis pernyataan tersebut.

“Ia sangat disayangi oleh gurunya dan sesama siswa. Komunitas sekolah merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergiannya.”

Keluarga dari 14 korban menghadiri misa di gereja Sagrada Familia.
Keluarga dari 14 korban menghadiri misa di gereja Sagrada Familia.

AP: Manu Fernandez

Whitby lalu menawarkan dukungan masyarakat bagi keluarga Cadman dan pihak lainnya yang terdampak oleh serangan di Las Ramblas.

“Bersama dengan komunitas St Bernadette, kami berdoa untuk keluarga Julian, terutama ibunya, Jumarie yang terluka parah dalam serangan tersebut, ayahnya Andrew, dan untuk semua orang yang terkena dampak dari peristiwa mengerikan ini,” kata pernyataan tersebut.

“Keluarga Cadman telah meminta privasi dalam masa yang sangat sulit ini dan kami mendorong semua orang untuk menghormati permintaan ini, Julian, Anda akan selalu berada di dalam hati kami.”

Sejumlah penasihat akan berada di sekolah untuk mendukung para siswa dan staf.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia “sangat sedih” untuk mengonfirmasi kematian anak laki-laki tersebut.

Julian adalah warga negara ganda Australia dan Inggris.

Ratu Spanyol, Letizia, berbicara dengan salah satu korban serangan.
Ratu Spanyol, Letizia, berbicara dengan salah satu korban serangan.

AP: Spanish Royal Palace

Dalam sebuah postingan Twitter, Menteri Luar Negeri Inggris -Boris Johnson -mengatakan: “Saya menyampaikan simpati tulus saya tulus kepada keluarga Julian Cadman dan semua orang yang mencintainya. Kematiannya adalah sebuah tragedi.”

Jom dan putranya pergi ke Barcelona untuk menghadiri pernikahan keponakannya.

Korban serangan dari berbagai negara

Korban serangan di Barcelona dan di sebuah resor terdekat berasal dari seluruh dunia dan lintas generasi, termasuk seorang warga Kanada yang dikenang sebagai seorang petualang, seorang perempuan Portugis yang merayakan ulang tahun ke-74-nya, dan seorang anak laki-laki Spanyol berusia tiga tahun yang tengah menikmati jalan-jalan bersama keluarganya.

Mereka termasuk di antara 14 orang yang terbunuh dan lebih dari 120 lainnya luka-luka di Barcelona dan kota terdekat, Cambrils, pada hari Kamis (17/8/2017) dan Jumat (18/8/2017) waktu setempat.

Empat warga Spanyol juga tewas dalam serangan tersebut, begitu pula dua warga Italia, dua warga Portugis, satu warga Belgia, satu warga negara AS dan seorang warga kanada, menurut konfirmasi layanan darurat dan pihak berwenang dari masing-masing tersebut sejauh ini.

Sejumlah orang mengenang korban di mosaik Joan Miro di Las Ramblas.
Sejumlah orang mengenang korban di mosaik Joan Miro di Las Ramblas.

AP: Manu Fernandez

Raja Spanyol Felipe dan Ratu Spanyol Letizia, Bersama dengan Perdana Menteri Mariano Rajoy dan Perdana Menteri Portugal Antonio Costa bergabung dengan para pemimpin Catalan pada hari Minggu (20/8/2017) dalam sebuah misa, untuk mengenang para korban serangan, di gereja Sagrada Familia, Barcelona, salah satu landmark rancangan arsitek Antoni Gaudi.

Pasangan kerajaan tersebut juga mengunjungi para korban di rumah sakit.

Spanyol telah mempertahankan tingkat kewaspadaan keamanannya pada level empat, satu tingkat di bawah maksimum yang mengindikasikan serangan lainnya sudah dekat. Namun otoritas setempat mengatakan, pihaknya akan memperkuat keamanan di area yang ramai dan penuh turis.

Serangan tersebut paling mematikan di Spanyol selama lebih dari satu dekade. Dalam waktu kurang dari satu tahun, para militan telah menggunakan kendaraan sebagai senjata untuk membunuh hampir 130 orang di Perancis, Jerman, Inggris, Swedia dan Spanyol.

Empat orang telah ditangkap sejauh ini, sehubungan dengan serangan tersebut -tiga warga Maroko dan seorang warga Melilla, Somalia yang merupakan daerah kantong Spanyol di Afrika Utara.

Namun polisi masih memburu Younes Abouyaaqoub, 22 tahun, pria yang diduga mengendarai van tersebut.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:25 WIB 21/08/2017 oleh Nurina Savitri.