ABC

Kelompok teater di Australia bantu tahanan wanita

Di Australia, seni telah diakui sebagai cara untuk membantu mereka yang mendapatkan kesulitan hidup, seperti para tahanan wanita dan anak-anak yang kehilangan bangku sekolah. Kreativitas telah mendorong mereka untuk membantu proses advokasi

Kelompok teater Somebody's Daughter menggabungkan musik, akting, dan seni visual kepada narapidana wanita.

Tiga puluh tahun lalu, Maud Clark mendirikan teater ini setelah melihat potensi seni untuk dapat membantu kehidupan orang lain.

"Seni tidak peduli dengan seberapa kaya atau miskin Anda, tidak juga melihat apakah Anda punya pendidikan atau tidak," jelas Maud.

Bagi para tahanan wanita program ini memberikan kesempatan untuk menemukan jati diri mereka, ketimbang hanya dicap sebagai pelaku kriminal.

Dimulai di tahun 1980, teater ini awalnya menampilkan pertunjukan di penjara khusus wanita, kemudian mempertontonkan kepada publik untuk pertama kalinya di tahun 1991.

Hingga kini, kelompok teater Somebody's Daughter telah memproduksi lebih dari 20 pertunjukan, dan kebanyakan mengusung tema kekerasan terhadap wanita atau masalah mental yang dibalut dengan lagu dan humor.

Salah satu manajer penjara, Elissa Simon mengatakan ada tahanan yang malu, sementara ada juga yang sangat bersemangat.

"Tampil di hadapan orang bisa menjadi hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Tapi faktanya mereka bisa tampil di atas panggung, tentunya sebuah prestasi," kata Elissa.

Somebody's Daughter juga terus menjalin hubungan dengan para tahanan yang sudah keluar dari penjara. Kadang mereka juga tetap mengajak bekerja, karena setelah bebas dari penjara bisa menjadi masa-masa yang sulit.

"Kurang mendapat dukungan setelah mereka dibebaskan adalah masalah besar," tegas Clark.

Menolong remaja

Somebody's Daughter juga melebarkan sayapnya dengan mendirikan kelompok teater lain, bernama HighWater Theatre.

Kelompok ini memiliki program edukasi berbasis seni untuk menolong kelompok anak-anak yang yang beresiko kehilangan tempat asuh mereka. 

Untuk menjalankan program ini, mereka juga menjalin kerjasama dengan penyedia layanan kesehatan bagi komunitas dan Departemen Pendidikan.

Para partisipannya adalah remaja berusia 12 hingga 17 tahun yang telah meninggalkan bangku sekolah. Kebanyakan dari mereka pernah mengalami kekerasan, trauma, dan tidak memiliki tempat tinggal. 

Dari catatan Somebody's Daughter, sekitar 80 persen dari partisipan Highwater setidaknya pernah berurusan dengan pihak kepolisian.

Mayoritas dari mereka yang telah mengikuti program ini kemudian telah berhasil untuk kembali ke bangku sekolah. Kreativitas menjadi kunci kesuksesannya.

"Guru-guru telah dipersiapkan untuk bekerja dengan para pemuda ini, mereka juga telah dibekali cara-cara advokasi untuk berurusan dengan pengadilan, dan kita menyiapkan kreativitas," jelas Clark.