ABC

Kelompok Korban Narkoba di Indonesia Dapat Penghargaan di Melbourne

Penghargaan Red Ribbon yang diberikan setiap sekali dalam dua tahun, tidak bisa dilepaskan dari rangkaian acara Konferensi AIDS Internasional. Pada konferensi tahun ini yang digelar di Melbourne, salah satu LSM Indonesia berhasil menyabet penghargaan Red Ribbon. 

Keinginan Edo Agustian untuk menyuarakan hak korban pengguna narkoba di Indonesia berawal di tahun 2007. 

Saat itu, polisi menembak kakinya karena seorang polisi memaksanya untuk mendapatkan informasi soal penyelundupan narkoba. Meski ia mengaku tidak tahu soal perdagangan narkoba di Indonesia. 

Edo kini menjadi koordinator Persaudaraan Korban Napza (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif) Indonesia, atau PKNI. 

Kelompok ini sudah beranggotakan 500 orang dan mereka memberikan dukungan bagi para pencandu narkoba, termasuk mengarahkan soal kesehatan, hak asasi.

Edo Agustian (kanan), didampingi Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Suhendro (Foto: Vitrio Naldi)
Kelompok ini juga kerap memberikan penyuluhan soal tindak pencegahan HIV, hepatitis C, dan virus lainnya yang berkaitan dengan konsumsi narkoba.
Berkat lingkup kerjanya yang telah banyak mencapai komunitas-komunitas, PKNI mendapat penghargaan Red Ribbon di Konferensi AIDS International yang sedang digelar di Melbourne.
Penghargaan diterima oleh PKNI dengan diwakili Edo pada hari Senin (21/07). 
Red Ribbon Award adalah penghargaan yang diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang dianggap telah memberikan terobosan dalam penekanan angka HIV di dunia.