ABC

Kelompok Anti Islam Buntuti dan Caci-maki Wanita Muslim di Sydney

Anggota kelompok garis keras Australian Defence League (ADL) membuntuti, memfoto, dan mencaci-maki perempuan Muslim di atas kendaraan umum dan di jalan-jalan Kota Sydney, Australia, beberapa pekan terakhir.

Ulah anggota ADL itu membuat polisi dan badan intelijen ASIO meningkatkan kesiagaan dalam mencegah timbulnya bentrokan dengan kelompok garis keras Islam di kota tersebut.

Awal April ini, seorang pentolan ADL Nathan Abela selamat dari penembakan di rumahnya di daerah Greystanes, Sydney. Menurut pengakuannya, ia harus berguling menghindari delapan tembakan dari orang tak dikenal.

Polisi menduga, penembakan ini merupakan aksi balas dendam terhadap ADL, sebuah organisasi yang terang-terangan menyatakan ingin menghapuskan Islam dari Australia.

Berbagai aksi kampanye dilancarkan ADL, dan belakangan ini anggota-anggotanya aktif meneror perempuan Muslim yang mereka temui di jalan-jalan. Caranya, dengan membuntuti, memotret perempuan itu entah untuk apa, serta melancarkan caci-maki.

Selain itu, ADL yang memiliki anggota resmi terdaftar tidak lebih dari 30 orang, juga menyebarkan poster-poster anti Islam di sekitar masjid, serta mengancam akan meledakkan sebuah sekolah Islam.

ADL dibentuk tahun 2009 lalu di tengah kasus kerusuhan yang dipicu kelompok English Defence League di Inggris.

Meski beranggota resmi kurang dari 30 orang, namun halaman Facebook kelompok ini diikuti oleh 12 ribuan follower, sebelum ditutup awal April lalu.

Salah seorang pentolannya bernama Ralph Cerminara, teknisi IT yang lebih tiga tahun memimpin ADL. Cerminara sesumbar, organisasinya mendapat dukungan di kalangan Angkatan Bersenjata Australia. Klaim Cerminara ini tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Kepada ABC, Cerminara mengakui tujuan organisasinya adalah "Melarang Islam di di Australia" serta "Mempertahankan budaya Australia". Ia tidak menjelaskan apa yang ia maksudkan sebagai "budaya Australia".

Cerminara memicu ketegangan dengan komunitas Islam di Sydney, karena ia memerintahkan anggotanya untuk membuntuti perempuan Muslim yang mereka temui di jalan, memotretnya dan mempostingnya di internet.

Sejumlah perempuan Muslim telah menjadi korban dan dilecehkan di Facebook.

Seorang korban kepada ABC mengaku, ia terpaksa mengambil cuti karena panik dan ketakutan atas ulah ADL tersebut.

Cerminara mengatakan, ia tidak akan minta maaf atas apa yang dialami perempuan Muslin tersebut. "Biar saja begitu," katanya.

Ralph Cerminara in front of an Australian flag Ralph Cerminara salah seorang pentolan Australian Defence League. (ABC)

Pemimpin Islam Australia Ibrahim Abu Mohamed, menyatakan ADL mencoba memecah belah masyarakat.

"Organisasi yang dibentuk atas nama membela Australia, ingin membakar masyarakat Australia," katanya. "Mereka menyinggung hal paling berharga yang dimiliki manusia, yaitu keimanan".

Dua bulan lalu, Cerminara meluaskan jaringan ADL dengan menujuk pekerja bangunan bernama Nathan Abela sebagai pemimpin kelompok ini di wilayah Sydney Barat.

Abela segera mendapat perhatian komunitas Muslim di daerah itu lewat postingannya di YouTube yang anti Islam.

Ia juga merekam sekolah Islam di daerah itu dan mempostingnya online.

Dalam video rekamannya itu, Abela menuduh sekolah tersebut menahan kaum perempuan. Bahkan follower Facebook ADL menyatakan, sekolah ini merupakan tempatnya para teroris dan sebaiknya diledakkan saja.

Aksi Abela ini memicu perang secara online dengan kelompok Muslim garis keras di Sydney. Bahkan diduga ini yang kemudian bereskalasi dengan kejadian penembakan di rumah Abela.

Sehari sebelum penembakan itu, seorang warga Muslim Sydney bernama Abu Bakr memposting video di YouTube menyatakan Abela "telah meletakkan dirinya sendiri sebagai target jelas bagi orang Muslim".

Polisi menyelidiki ancaman yang diterima Abela dan Cerminara, namun juga didesak oleh komunitas Muslim untuk menindaki kelompok ADL.

 

Wakil kepala Kepolisian NSW Nick Kaldas menjamin penyelidikan menyeluruh akan dilanjutkan atas ADL dan aksinya terhadap perempuan Muslim.

"Kami tidak akan mentolerir dan kami pasti mengambil tindakan," katanya.

Pekan lalu, Abela telah dikenai tuntutan hukum termasuk pelecehan dan penyerangan, serta menghalang-halangi penyelidikan penembakan di rumahnya.

Pihak Angkatan Laut Australia juga melakukan penyelidikan terpisah atas ADL setelah muncul laporan bahwa sejumlah anggota AL yang bertugas dalam operasi mencegah masuknya kapal pencari suaka, dikabarkan memposting komentar-komentar anti Islam di media sosial.

Namun pihak AL menyatakan sejauh ini tidak menemukan anggotanya yang juga menjadi anggota kelompok ADL.