ABC

Kelebihan Wortel Perkebunan di Queensland Ajak Warga Panen Sendiri

Salah satu perekebunan wortel terbesar di negara bagian Queensland (Australia) akan membuka pintunya bagi warga bulan depan untuk membantu memanen wortel sendiri karena perkebunan tersebut kelebihan pasok.

Pasar wortel di Australia saat ini sedang kebanjiran, yang disebabkan karena beberapa faktor diantaranya pembatasan perdagangan.

Alice Gorman dari perkebunan Kalfresh Vegetables, yang terletak di sebelah barat daya Brisbane mengatakan cuaca yang sangat mendukung saat ini menyebabkan panenan mereka melimpah.

"Kami menghadapi masalah yang belum pernah kami hadapi sebelumnya selama 23 tahun terakhir.

“Menurut kami yang terjadi sekarang ini adalah Rusia telah melarang impor wortel dari Eropa, sehingga penghasil wortel di Eropa ini mengekspor produk merkea ke pasar yang kami layani sekarang.”

“Juga Australia Barat.. mereka menjual ke kawasan pantai Timur Australia.

“Sementara sebagai petani di Queensland, kami terikat aturan hanya boleh menjual di sini saja.

Pemilik perkebunan ini mengatakan mereka harus mamanen wortel tersebut untuk membersihkan perkebunan, namun dalam waktu bersamaan tidak ingin membuangnya begitu saja.

“Beberapa tanaman yang ditanam awal dimana biayanya tidak besar akan dibersihkan begitu saja.” kata Gorman kepada ABC Radio Brisbane.
“Tetapi kami juga sudah mengghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk menanam wortel, dan kami tidak mau membuang bahan makanan yang baik ini, sehingga kami mengundang keluarga untuk mengambilnya.”

Kami menyebutnya carrot-astrophy day (plesetan dari kata catastrophy day (hari bencana)"

Bantu petani, beli produk lokal

Gorman mendesak warga di Queensland untuk membeli produk wortel lokal ketika mereka pergi belanja.

“Kami memperkirakan di tingkat pengecer, harga wortel satu kilonya sekitar $ 1 atau $ 2 (sekitar Rp 10 sampai Rp 20 ribu).”

“Yang kami minta adalah konsumen memilih wortel Queensland, kaerena rasanya manis, dan enak, dan juga tidak memerlukan transportasi jauh.”

People on a carrot farm picking carrots.
Wortel yang masih tersisa dan belum dipanen boleh dibawa pulang mereka yang datang.

Supplied: Alice Gorman

“Kami mencoba melakukan sesuatu yang positif dari semua ini, dan dengan menunjukkan kepada orang apa yang kami lakukan, kami mengubah hal yang negatif menjadi positif.”

Dia mengatakan dampak dari kelebihan pasok ini tidak sekedar kerugian ekonomi bagi petani.

"Seorang petani mengatakan kepada saya ini bukan sekedar kerugian uang, namun juga kerugian karena usaha yang sudah dilakukan dan itu secara mental sesuatu yang susah diatasi begitu saja."

“Bila petani bisa melihat bahwa wortel ini tidak akan dibuang begitu saja, maka ada hal yang positif yang muncul darinya.”

Koki juga diminta melakukan sesuatu

Alice Gorman dari Kalfresh Vegetables mengatakan para petani juga berharap untuk bisa menjangkau para koki di kota Brisbane untuk membantu.

“Kami berbicara dengan mereka mengenai bagaimana kami bisa menjadikan wortel sebagai menu andalan bulan ini dengan menciptakan makanan lebih banyak dengan menu wortel bulan ini.”

"Kami akan berusaha melakukan hal yang mungkin misalnya membuat cake wortel, sosis wortel, bir wortel, dan vodka dari wortel untuk menggunakan wortel yang begitu banyak."

Perkebunan itu akan membuka ladangnya bagi publik tanggal 7 Oktober 2017, dan anda bisa melihat rinciannya di Kalfresh.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini